Hyundai Bicara Peluang Masuknya Genesis ke Indonesia
JAKARTA - Seperti beberapa perusahaan otomotif lainnya, Hyundai memiliki brand mewah tersendiri yang dikenal sebagai Genesis. Merek ini telah hadir sejak 2015 dan telah meluncurkan beberapa model premium yang mendapat pengakuan global, termasuk GV90, G70, G80, GV70, dan GV80.
Meskipun Genesis masih tergolong pemain baru di industri kendaraan premium, perbedaannya dengan Toyota yang memasarkan Lexus di Indonesia adalah Hyundai belum menghadirkan Genesis di pasar tanah air. Meski begitu, beberapa kendaraan dari Genesis sudah terlihat di jalan-jalan Jakarta.
Baru-baru ini, Genesis G80 dengan desain grafis yang menarik perhatian telah menghiasi jalan-jalan ibu kota. Mobil sedan berukuran sedang ini diperkenalkan sebagai "Art Cars" selama gelaran ASEAN Summit ke-43 di Jakarta, sebagai bagian dari promosi Korea Selatan sebagai tuan rumah World Expo 2030 yang akan diadakan di Busan.
Kendaraan premium lainnya, seperti GV80, milik Kedutaan Besar Korea Selatan, juga sering terlihat berlalu-lalang di jalanan Jakarta. Menteri BUMN, Erick Thohir, bahkan menggunakan model G80 Electrified sebagai kendaraan dinas sehari-harinya.
Lebih lanjut, Genesis G80 Electrified bahkan digunakan oleh beberapa delegasi dari negara-negara asing saat mereka menjalankan tugas dalam KTT G20 di Bali pada akhir 2022.
Uria Simanjuntak, Kepala Divisi Humas PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), mengungkapkan bahwa peluang penjualan Genesis di Indonesia cukup terbuka, tetapi perlu ada komunikasi lebih lanjut dengan pihak prinsipal untuk mengambil langkah resmi dalam memperkenalkan model-model kendaraan lainnya ke tanah air.
"Maka dari itu, kami perlu melakukan komunikasi lebih lanjut dengan prinsipal global kami, sembari menunggu arahan resmi terkait penghadiran model-model lain di Indonesia," kata Uria saat dihubungi oleh VOI pada Selasa, 26 September.
Baca juga:
Sama seperti induk perusahaan, Genesis juga memiliki rencana strategis untuk meluncurkan lebih banyak kendaraan listrik pada tahun 2025 mendatang. Langkah ini didukung oleh upaya diversifikasi pabrik manufaktur kendaraan listrik, dengan tujuan untuk memenuhi permintaan global terhadap mobil listrik.