Di Tengah Popularitas, Karier Morgan Wallen Berakhir
JAKARTA - Penyanyi country Morgan Wallen mendapatkan kesuksesan komersialnya di awal tahun 2021. Album terbarunya, Dangerous: The Double Album yang dirilis pada 8 Januari lalu langsung menempati urutan pertama di tangga lagu Billboard Amerika Serikat.
Album keduanya ini telah terjual lebih dari 265 ribu keping di minggu pertama perilisan. Sebuah pembuka karier di awal tahun yang segar bagi seorang penyanyi Country.
Namun, hal ini tidak berlangsung lama. Sebuah kejadian yang terekam di dalam video tersebar di internet. Pada 2 Februari lalu, media TMZ merilis sebuah video menampilkan Wallen berteriak dengan kasar kepada tetangga nya setelah membuat keributan.
Video yang direkam pada hari Minggu, 31 Januari itu memperlihatkan Wallen dan teman-temannya yang kembali ke rumah setelah pergi ke Nashville. Ketika sampai tengah malam, mereka berbicara dengan keras dan menyembunyikan klakson berkali-kali.
Salah satu tetangga pelantun 7 Summers itu merekam kejadian. Puncaknya ketika salah satu tetangga keluar untuk memperingatkan mereka, Wallen menjawab dengan mengatakan bahasa yang kasar.
Morgan Wallen pun memberikan pernyataan resminya. Dia meminta maaf karena melakukan penghinaan rasial. “Saya menggunakan kata hinaan rasial yang tidak layak diterima. Tidak ada alasan untuk menggunakan bahasa seperti ini. Saya minta maaf karena menggunakan kata tersebut. Saya berjanji akan menjadi lebih baik.”
Puncak Popularitas
Penyanyi bernama asli Morgan Cole Wallen ini memulai kariernya dengan berkompetisi dalam acara The Voice sebagai tim Adam Levine. Setelah tereliminasi, Wallen menandatangani kontrak kerja sama dengan Panacea Records.
Saat merilis album perdananya, If I Know Me bersama Big Loud Records, penyanyi berusia 27 tahun ini menempati urutan ke 13. Kepopuleran itu meningkat bersamaan dengan berbagai kontroversi yang ia lakukan.
Pada tahun 2020, Morgan Wallen menerima kecaman karena videonya berpesta di sebuah bar di Alabama di saat pandemi COVID-19. Wallen tidak memakai masker, melanggar penjarakan sosial, dan mencium beberapa perempuan.
Baca juga:
Kejadian itu berlangsung seminggu sebelum debut televisinya di Saturday Night Live (SNL). Setelah itu, produser SNL mengatakan mereka membatalkan penampilan Wallen dan mengganti dengan Jack White.
Ketika ia tampil di bulan Desember, Wallen membuat kejadiannya sebagai bahan lelucon di hadapan publik.Penggemar pun merespons penampilannya secara positif.
Akhir dari Karier Morgan Wallen?
Kasus berbicara kasar berpengaruh terhadap kepopuleran yang diraih Morgan Wallen saat ini. Melalui media sosial, penggemar media sosial mengklaim kalau Wallen menggunakan kata kasar sebagai rasa sayang namun bukan makian.
Namun skandal ini membuat lagu Morgan Wallen dihapus dari daftar putar radio besar di Amerika Serikat, salah satunya iHeartRadio dan Entercom. Padahal Wallen menghabiskan tiga minggu di tangga musik Billboard dan membuat rekor terbesar untuk sebuah album country.
Label rekamannya, Big Loud Records memutus kontrak eksklusif dengan Morgan Wallen. Begitu juga dengan label rekaman Republic Records yang menjadi partner bersama Big Loud Records untuk mempromosikan karier Wallen secara global.
Keduanya kompak memutus kontrak untuk waktu yang tidak ditentukan. Kemungkinan besar Wallen tidak bisa melakukan promosi secara komersial di televisi atau acara penghargaan musik yang akan hadir dalam beberapa bulan mendatang.
Layanan streaming musik seperti Spotify, Apple Music, dan Pandora serta saluran televisi CMT menghapus seluruh konten yang berkaitan dengan Morgan Wallen. Beberapa foto dan treknya tidak dapat diputar.
Pembuangan ini terjadi dalam sekejap setelah Morgan Wallen dinobatkan sebagai artis country tersukses dalam layanan streaming. Ia juga hampir mendapat rekor satu bulan berada di tangga lagu dan pencapaian ini terjadi setelah artis country Garth Brooks di tahun 1990-an.
Para musisi country turut angkat suara terhadap kasus ini. Jason Isbell, musisi country yang bekerja sama dengan Wallen. “Ini adalah kesempatan untuk industri musik country agar memberikan tempat bagi orang lain, dan ada banyak musisi berkulit hitam yang layak untuk ini.”
Namun, tidak sedikit yang merasa kasus Morgan Wallen tidak akan berdampak begitu besar terhadap kariernya. Rasisme yang terjadi di dalam industri musik country sulit dipatahkan sehingga butuh usaha kolektif dari para pendengar untuk memberi tempat bagi musisi yang lebih baik.