2 Pekan Dibutuhkan untuk Evakuasi dan Identifikasi Koleksi Museum Nasional

JAKARTA - Pelaksana tugas Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (MCB) yang menaungi unit MNI, Ahmad Mahendra, mengatakan Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI) memerlukan waktu dua pekan ke depan untuk mengevakuasi dan mengidentifikasi koleksi terdampak kebakaran gedung.

"Estimasinya, Tim Evakuasi Penyelamatan Koleksi MNI membutuhkan waktu dua pekan ke depan untuk menyelesaikan proses evakuasi dan identifikasi tahap awal. ini prioritas kita," ujar Mahendra dalam keterangannya dilansir ANTARA, Jumat, 22 September.

Namun, dia menekankan Tim Evakuasi Penyelamatan Koleksi MNI berkomitmen pada prioritas penyelamatan dan evakuasi dengan sebaik-baiknya dan tidak mengorbankan kondisi koleksi yang sebagian telah rusak. Sehingga, proses itu tidak terpaut pada orientasi target waktu

Mahendra mengatakan dalam beberapa hari terakhir, lebih dari 60 petugas yang terdiri dari Tim Evakuasi, Tim Identifikasi, dan Tim Laboratorium Konservasi bekerjasama dengan lebih dari 100 personil dari Pihak Kepolisian dan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Pemerintah Daerah DKI Jakarta telah bekerja tanpa lelah.

Setelah diperbolehkan penyelamatan atas koleksi yang terdampak empat hari yang lalu (16/9), semangat kerja keras mereka tercermin dalam pencapaian pengidentifikasian 126 koleksi benda bersejarah berdasarkan data yang diperoleh pada hari Rabu (20/9).

Jumlah tersebut masih terus bertambah hingga hari ini dan belum termasuk bagian atau fragmen koleksi yang ditemukan dan berhasil dievakuasi.

Tim Evakuasi Penyelamatan Koleksi MNI terus berjuang setiap harinya untuk memastikan seluruh koleksi dapat dievakuasi dari lokasi terdampak. Adapun dalam proses penanganan koleksi benda bersejarah yang terdampak, terdapat empat tahapan yang dilewati.

Pertama adalah proses evakuasi, dilanjutkan ke proses identifikasi. Setelah pendataan dilaksanakan pada proses kedua, yakni identifikasi tahap awal, koleksi benda bersejarah akan memasuki tahapan selanjutnya tahap ketiga, yakni proses klasifikasi.

Proses klasifikasi merupakan tahap untuk menentukan tingkat kerusakan pada koleksi benda bersejarah yang terdampak sehingga tahap keempat, yaitu penanganan untuk pemulihan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Tahapan-tahapan itu sangat teknis dan kompleks serta membutuhkan strategi yang memastikan keamanan koleksi maupun tim yang menjalankan. Seluruh proses ini akan dijadikan laporan untuk menyusun rencana restorasi dan pengamanan ke depan.

"Kami tetap berjuang dari pagi sampai malam setiap harinya, meskipun masih ada area yang belum aman dari risiko bangunan yang runtuh. Prioritas kami adalah memastikan proses evakuasi berjalan lancar dan progresif setiap hari," ujar Mahendra.

Dalam penanganannya, pihaknya mengandalkan kelompok tim khusus yang terampil dalam teknik pengangkutan menggunakan alat berat secara hati-hati.*