Atasi Dampak Polusi Udara pada Kulit dengan Perawatan yang Tepat

JAKARTA - Tinggal di wilayah yang tinggi polusi tentu butuh perlakuan beberda. Berdasarkan situs pemantauan kualitas udara IQAir pada Selasa, 19 September pukul 10.03 WIB, Jakarta berada di peringkat pertama dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Polusi udara juga memiliki efek yang terasa hingga kepada kesehatan kulit karena ketika kondisi tubuh yang menurun bisa berpengaruh pada kadar air ditubuh kita yang bisa menurun juga.

Polusi udara juga memiliki efek yang terasa hingga kepada kesehatan kulit karena ketika kondisi tubuh yang menurun bisa berpengaruh pada kadar air ditubuh kita yang bisa menurun juga.

Polusi dapat menyebabkan kulit lebih cepat teroksidasi secara eksternal akibat radikal bebas yang terkandung dalam polusi. Radikal bebas yang terbentuk akan memengaruhi kualitas kulit sehingga membuatnya menjadi tampak tidak sehat, kusam, kering, bersisik, keriput dan cepat beresiko penuaan.

Selain itu, polusi udara juga dapat menyebabkan dehidrasi, gangguan mikrobioma kulit, kerusakan pelindung kulit, penuaan dini dan kanker kulit. Seringkali, polusi juga dapat memperburuk kondisi kulit yang sudah ada seperti jerawat, dermatitis, eksim, dan psoriasis.

Karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika memerlukan perawatan kulit. dr Ratna Ariani Spkk dari klinik D'Jantari menyebut konsultasi akan memberikan perawatan sesuai dengan kebutuhan kulit.

"Ada beberapa perawatan kulit yang bisa dilakukan di D'jantari untuk mengatasi dampak polusi. Konsultasi diperlukan agar perawatan yang dilakukan pas dengan kebutuhan kulit," katanya saat dihubungi Rabu, 20 September.

Ketika kulit kurang terhidrasi, maka kerutan akan muncul dan tampak lebih tua. Salah satu perawatan yang bisa dilakukan adalah EMFACE yang mampu mengurangi kerutan di wajah hingga 37%. EMFACE juga memberikan efek pengencangan kulit (lifting) hingga 23% dan memperbaiki muscle tone hingga 30%.

Inovasi treatment asal Eropa ini diklaim jadi The Latest Breakthrough Technology untuk Face Lifting, yang juga populer di Amerika. Berbeda dengan treatment Skin Lifting lain, EMFACE bekerja menggunakan teknologi Radio Frequency (RF) yang bermanfaat untuk mengencangkan kulit.

Angeline Adi Negara, Direktur Utama D'Jantari, menegaskan alat kecantikan yang mereka gunakan selalu up to date. EMFACE bisa dikombinasikan juga dengan stimulasi otot dengan teknologi High Intensity Facial Electromagnetic Stimulation (HIFES™) untuk menstimulasi otot wajah.

Sinkronisasi ini secara bersamaan memengaruhi kulit dan otot wajah. RF yang disinkronkan merombak dan menghaluskan kulit dengan memanaskan dermis dan meningkatkan kadar kolagen dan serat elastin.

Sementara teknologi HIFES™ memulihkan dan meningkatkan dukungan jaringan wajah secara selektif mengencangkan otot dan meningkatkan kepadatan serta kualitas struktur otot. Hasil akhirnya adalah lebih sedikit kerutan dan kulit wajah lebih terangkat secara alami tanpa jarum.

Hal yang terbaik dari semuanya, EMFACE merawat seluruh wajah hanya dalam 20 menit. Prosedur ini sepenuhnya non-invasif tanpa downtime. Prosedur berjalan secara independen setelah aplikator ditempelkan.

Ragam jenis perawatan ini menjadi pilihan selebriti tanah air seperti Dewi Perssik, Sara Wijayanto, Wika Salim, bahkan Andree Taulany juga pernah melakukan perawatan di D'Jantari.