Penelitian Menunjukkan, Pria yang Sering Nonton Film Porno Miliki Tingkat Kesepian Tinggi
YOGYAKARTA – Penelitian dilakukan di Amerika Serikat dan dipublikasikan tahun kemarin, menunjukkan bahwa seorang pria yang sering nonton film porno cenderung miliki tingkat kesepian tinggi. Sejumlah 57 persen pria berusia 30-49 tahun, melaporkan telah menonton pornografi dalam sebulan terakhir. Sebanyak 42 persen diantaranya, mengatakan telah menontonnya dalam seminggu terakhir.
Melansir Institute for Family Studies, Rabu, 20 September, sekitar 6 dari 10 orang Amerika melaporkan pernah menonton pornografi pada suatu saat dalam hidup mereka. Termasuk diantaranya lebih dari satu dari empat yang pernah menonton sebulan terakhir. Namun, jumlah pria lebih banyak empat kali dibandingkan jumlah perempuan yang melaporkan telah menonton pornografi dalam sebulan terakhir. Pria berusia 30-49 tahun paling banyak nonton sedangkan 44 persen berusia 18-29 tahun.
Sekalipun sebagian besar orang Amerika tidak melaporkan bahwa mereka melakukan aktivitas ini secara teratur, paparan terhadap pornografi jauh lebih umum saat ini dibandingkan di masa lalu, khususnya di kalangan perempuan. Sejumlah 8 dari 10 (81 persen) perempuan berusia 65 tahun ke atas mengatakan mereka belum pernah menonton pornografi. Sementara kurang dari separuh (44 persen) perempuan muda mengatakan hal yang sama.
Meluasnya ketersediaan pornografi online telah membuatnya lebih mudah untuk diakses. Kebanyakan orang dewasa muda mengatakan bahwa mereka pernah menonton pornografi pada suatu saat dalam hidup mereka. Namun menonton pornografi secara teratur dikaitkan dengan sejumlah dampak sosial dan pengalaman pribadi yang negatif. Asosiasi ini lebih menonjol pada laki-laki dibandingkan pada perempuan.
Pria yang menonton pornografi dalam 24 jam terakhir, melaporkan tingkat kesepian tertinggi. Enam dari 10 (60 persen) pria yang menonton pornografi dalam 24 jam terakhir mengatakan bahwa mereka merasa kesepian atau terisolasi setidaknya sekali dalam seminggu terakhir. Sebaliknya, kurang dari empat dari 10 (38 persen) pria yang belum pernah menonton pornografi dan 49 persen pria yang pernah menontonnya tetapi belum pernah menontonnya dalam 24 jam terakhir mengatakan bahwa mereka merasa kesepian dalam seminggu terakhir.
Orang Amerika yang rutin menonton pornografi juga lebih sering melaporkan perasaan tidak puas terhadap penampilan pribadi mereka. Tulis Daniel E. Cox, direktur dan pendiri Survey Center on American Life, efek ini terutama terjadi pada pria. Hampir delapan dari 10 (78 persen) pria yang menonton pornografi dalam 24 jam terakhir mengatakan mereka merasa tidak bahagia dengan penampilan mereka dalam seminggu terakhir. Kurang dari separuh (44 persen) pria yang belum pernah menonton pornografi dan 58 persen dari mereka yang belum pernah menontonnya baru-baru ini mengatakan bahwa mereka merasa tidak bahagia dengan penampilan mereka dalam seminggu terakhir.
Pria yang menonton pornografi secara rutin juga lebih mungkin melaporkan bahwa mereka sering merasa tidak aman. Yaitu sejumlah 74 persen pria yang melaporkan telah menonton pornografi dalam 24 jam terakhir mengatakan bahwa mereka merasa minder atau tidak aman dalam seminggu terakhir. Hanya 45 persen pria yang mengaku belum pernah menonton pornografi mengatakan hal serupa.
Pornografi juga dapat menyebabkan pria merasa kurang puas dengan kehidupan seksnya. Hanya sekitar seperempat (26 persen) pria yang melaporkan telah menonton pornografi dalam satu hari terakhir mengatakan bahwa mereka benar-benar atau sangat puas dengan kehidupan seks mereka, dibandingkan dengan 41 persen dari mereka yang mengatakan bahwa mereka tidak pernah menonton pornografi.
Baca juga:
Temuan dalam riset di atas, bukanlah konklusi. Namun menggambarkan persoalan yang tidak sederhana terkait dengan nonton film porno. Pada intinya, kecenderungan menonton film biru, dikaitkan dengan berbagai aspek dalam kehidupan seksual maupun psikologis. Yang mana berkaitan dengan tingkat kesepian, citra diri negatif, ketidakpuasan kehidupan seksual dengan pasangannya, rasa tidak aman, hingga tak percaya diri.