Gaji ASN dan Pensiunan Naik, Sri Mulyani di DPR: 3 Tahun Pandemi Belum Ada Penyesuaian

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan bahwa keputusan pemerintah untuk menaikkan manfaat pensiun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebesar 12 persen mulai tahun depan merupakan wujud nyata dalam mendorong kesejahteraan masyarakat.

Menurut Menkeu, gaji yang diterima para purnabakti sipil tersebut belum mengalami peningkatan akibat terjadinya situasi kegawatan yang butuh prioritas anggaran khusus.

“Untuk belanja nonkementerian/lembaga yang disepakati sebesar Rp1.376,7 triliun, terutama untuk pembayaran pensiun yang mengalami kenaikan atau dinaikan 12 persen untuk mengikuti perubahan biaya hidup selama tiga tahun ini. Sebab, semenjak COVID-19 kita belum pernah melakukan perubahan terhadap manfaat pensiun,” ujarnya saat membahas Rancangan APBN 2024 bersama Banggar DPR, Selasa, 19 September.

Selain pensiunan, pemerintah juga memutuskan untuk menambah gaji ASN aktif sebesar 8 persen pada tahun depan.

“DPR menyepakati belanja kementerian/lembaga Rp1.090,8 triliun. Ini juga termasuk mendanai program nasional yang penting, seperti pemilu, Proyek Strategis Nasional (PSN), transformasi ekonomi, kenaikan gaji ASN pusat, TNI/Polri sebesar 8 persen, serta penggunaan produk dalam negeri, dan juga bantuan sosial,” tuturnya.

“Ini merupakan bentuk inklusivitas dan kehadiran pemerintah,” tegas dia.

Untuk diketahui, total belanja negara dalam rancangan APBN 2024 adalah sebesar Rp3.325,1 triliun. Sementara sektor pendapatan diproyeksi mampu menghimpun Rp2.802,3 triliun. Postur ini membuat defisit anggaran tahun depan sebesar Rp522,8 triliun atau setara 2,29 persen dari produk domestik bruto (PDB).