Dua Minggu Tak Terlihat, Menhan China Li Shangfu Batal Hadiri Pertemuan dengan Vietnam, ke Mana?
JAKARTA - Menteri Pertahanan China Li Shangfu tiba-tiba membatalkan keikutsertaannya dari pertemuan dengan para pemimpin pertahanan Vietnam pekan lalu, kata tiga pejabat yang mengetahui langsung masalah tersebut.
Kabar itu seiring dengan ketidakhadiran Menhan Li selama lebih dari dua pekan di hadapan publik.
Menhan Li semula dijadwalkan menghadiri pertemuan tahunan mengenai kerja sama pertahanan yang diselenggarakan oleh Vietnam di perbatasannya dengan Tiongkok pada 7-8 September lalu.
Tetapi, pertemuan itu ditunda setelah Beijing mengatakan kepada Hanoi beberapa hari sebelum acara tersebut, Menhan Li memiliki "kondisi kesehatan", kata dua pejabat Vietnam, seperti melansir Reuters 15 September.
Kantor Informasi Dewan Negara Tiongkok, serta Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai pembatalan di Vietnam. Kedutaan Besar Vietnam di Beijing tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar pada Kamis malam.
Pembatalan tiba-tiba kunjungan Menhan Li ini terjadi setelah penggantian Menteri Luar Negeri Qin Gang yang dilakukan Tiongkok pada Bulan Juli, setelah lama absen dari pandangan publik dan perombakan kepemimpinan Pasukan Roket, unit elit Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China dalam beberapa bulan terakhir, langkah-langkah yang menimbulkan pertanyaan mengenai hal ini. pengambilan keputusan kepemimpinan Tiongkok.
Melesatnya karir politik Qin dalam jajaran Partai Komunis, dikabarkan sebagian disebabkan oleh kedekatannya dengan Presiden Xi Jinping. Sehingga, pemecatannya saat baru tujuh bulan menjabat menjadi hal yang tidak terduga. Pejabat Tiongkok awalnya mengatakan ketidakhadiran Qin dari publik karena alasan kesehatan.
Sedangkan Li diangkat ke jabatannya pada Bulan Maret. Ia diamati dengan cermat oleh para diplomat dan pengamat lainnya karena, seperti Qin, ia juga merupakan salah satu dari lima Anggota Dewan Negara Tiongkok, posisi kabinet yang pangkatnya lebih tinggi daripada menteri biasa.
Li terakhir terlihat di Beijing pada 29 Agustus saat menyampaikan pidato penting di forum keamanan dengan negara-negara Afrika. Sebelumnya, ia mengadakan pertemuan tingkat tinggi selama perjalanan ke Rusia dan Belarusia.
Menteri Pertahanan Tiongkok memiliki tanggung jawab utama mengenai diplomasi pertahanan dan tidak memimpin pasukan tempur. Profil publiknya kurang dibandingkan menteri luar negeri, yang sering muncul di media pemerintah.
Baca juga:
- Militer Ukraina Akui Serangan Terhadap Kapal dan Sistem Pertahanan Udara Rusia
- Korsel Ingatkan Korut dan Rusia Tidak Langgar Resolusi DK PBB Usai Pertemuan Presiden Putin dan Kim Jong-un
- Menlu Lavrov Sebut Rusia Siap Pertimbangkan Proposal Mengenai Perdamaian di Ukraina
- Lima Pemuda Palestina Tewas Akibat Ledakan saat Protes di Perbatasan Gaza
"Hilangnya Li, yang terjadi tak lama setelah Qin, menunjukkan betapa misteriusnya politik elite Tiongkok di mata dunia luar," kata Alfred Wu, profesor di Lee Kuan Yew School of Public Policy di Singapura.
"Tiongkok di bawah kepemimpinan Xi tidak merasa perlu menjelaskan diri mereka kepada dunia," sambungnya.
Diketahui, Li dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat pada tahun 2018, karena membeli senjata dari eksportir senjata terbesar Rusia, Rosoboronexport.