Selain Wilmar, KPPU Bakal Panggil Perusahaan Lain terkait Dugaan Monopoli Gabah Petani
JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memanggil produsen beras PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) untuk mendalami dugaan monopoli harga gabah petani.
Ketua KPPU Afif Hasbullah mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan lebih lanjut dari produsen beras berskala besar lainnya.
“Kita juga (sudah) panggil salah satu pelaku usaha (Wilmar Padi Indonesia). Kita minta infonya dari dia masukan terkait harga beras ini naik akhir-akhir ini. Saya kira abis ini KPPU akan panggil lagi itu pelaku usaha yang lain,” ucapnya ditemui di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, ditulis Kamis, 14 September.
Lebih lanjut, Afif mengaku, belum bisa mengungkapkan dugaan sementara penyebab harga beras naik signifikan saat ini.
“Belum, masih didalami. Nanti kita panggil yang lain dulu, kita olah lah datanya,” jelasnya.
Sebelumnya, PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) membantah melakukan monopili harga gabah di Serang, Banten.
Anak usaha Wimar Group ini mengaku hanya menyerap 2,5 persen dari keseluruhan produksi padi yang ada di wilayah Banten.
Hal ini disampaikan General Manager Kawasan Industri Terpadu Wilmar Serang Tenang Sembiring dalam keterangan resmi, ditulis Rabu, 13 September.
Dari periode Januari hingga Agustus 2023, ungkap Tenang, jumlah gabah petani yang diserap Wilmar Padi Indonesia hanya mencapai 69.800 ton.
Sementara produksi gabah di Banten diperkirakan di angka 1,5 juta ton.
“Mengacu hal tersebut, persentase penyerapan gabah petani kami ada sekitar 2,5 persen. Jadi bagaimana kami bisa memonopoli dan menentukan harga, sementara suplier kami juga berasal dari penggilingan padi di wilayah ini,” tutur Tenang.
Baca juga:
Tenang juga memaparkan bahwa selama Agustus tahun ini, penyerapan gabah kering panen (GKP) yang dapat diserap Wilmar Serang hanya 5 persen dari rerata realisasi produksi atau sekitar 200 ton per hari.
Lebih lanjut, Tenang juga mengatakan sejak minggu pertama Agustus 2023, Wilmar Padi Indonesia hanya menyerap 1.750 metrik ton (MT) saja gabah.
“Kita akan setop suplai beras karena tidak ada lagi stok gabah per hari ini, hanya ada stok 350 MT saja,” ujarnya.