Di Tengah Ancaman Karhutla, Kaltim Berpeluang Hujan 11-20 September

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisik (BMKG) memprakirakan Kalimantan Timur (Kaltim) diguyur hujan di tengah ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Pulau Kalimantan akibat musim kemarau kering.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto BMKG Samarinda Riza Arian Noor mengatakan, Kaltim berpeluang hujan pada 11-20 September atau dasarian II September 2023.

"Dampak dari prakiraan hujan sedang tersebut antara lain jalan licin, genangan, banjir, sungai meluap, dan ada kemungkinan terjadi longsor," katanya di Samarinda, Kaltim, Senin 11 September, disitat Antara.

Riza menyampaikan peluang hujan itu mencapai 80 persen.

Menurutnya, pada dasarian tersebut hujan di Kaltim diprakirakan berkriteria menengah antara 50-150 milimeter (mm). Namun, sejumlah kawasan bisa mencapai kriteria di atas 150 mm.

Kriteria hujan menengah antara 150-300 mm berpeluang terjadi di Kaltim bagian barat, terutama kawasan yang masuk wilayah Kabupaten Berau bagian barat, Kabupaten Kutai Timur bagian barat, Kabupaten Mahakam Ulu bagian timur dan barat.

Pada prakiraan deterministik curah hujan dasarian II September 2023, lanjutnya,,secara umum wilayah Kaltim diprakirakan terjadi curah hujan dengan intensitas menengah 50-100 mm.

Sedangkan curah hujan intensitas menengah antara 100-150 mm diprakirakan terjadi di wilayah Kaltim bagian barat yaitu di Kabupaten Berau bagian barat, Kutai Timur bagian barat, Kutai barat bagian barat laut, dan Kabupaten Mahakam Ulu bagian tenggara.

Kemudian pada prakiraan deterministik sifat hujan dasarian II September 2023, kata dia, wilayah Kaltim pada umumnya diprakirakan didominasi dengan sifat hujan kategori atas normal.

Sementara itu berdasarkan hasil pemantauan Hari Tanpa Hujan (HTH) pada dasarian I September 2023, seluruh wilayah Kaltim mengalami HTH dengan kriteria sangat pendek antara 1-5 hari, hingga kriteria sangat panjang antara 31-60 hari.

"Hari tanpa hujan terpanjang terjadi di Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser, yakni dengan jumlah hari tanpa hujan mencapai 51 hari," tandasnya.