Mengenal Proyek Tol Bawah Laut IKN Serta Kekurangan dan Kelebihan Immersed Tunnel

YOGYAKARTA – Pemerintah akan membangun tol bawah laut atau immersed tunnel di IKN Nusantara. Proyek tol bawah laut IKN sendiri rencananya akan mulai dikerjakan setelah tahun 2024 nanti. Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyusun desain tol terowongan tersebut.

Proyek Tol Bawah Laut IKN

Seperti diketahui, tol bawah laut atau immersed tunnel merupakan bagian Jalan Tol Akses IKN yang nantinya akan menghubungkan Kota Balikpapan dengan IKN Nusantara. Nantinya pengguna yang akan ke IKN akan melakukan penyeberangan.

Tol Akses IKN berfungsi untuk mempersingkat jarak tempuh masyarakat yang menuju IKN dari kota-kota sekitar IKN seperti Balikpapan dan Samarinda.

Dikutip dari berbagai sumber, pembangunan tol bawah laut sendiri secara garis besar akan dibuat seperti terowongan yang ada dibawah air menggunakan teknologi immersed tunnel.

Menurut situs Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Unsoed, immersed tunnel adalah terowongan di bawah air yang terdiri dari beberapa semen ruang kedap terowongan ini akan dibangun melayang di lokasi yang telah ditentukan dan akan menghubungan satu daratan ke daratan lain.

Di Indonesia, immersed tunnel masih tergolong baru. Akan tetapi model ini ini sudah digunakan di beberapa negara seperti terowongan Fehmarn di Eropa dan Geoje, Busan di Korea Selatan. Selain itu  Immersed tunnel juga diterapkan di Amerika Serikat, tepatnya di Pelabuhan Boston pada 1893. Immersed tunnel memang kebanyakan digunakan di pembangunan penyebrangan jalan sungai, muara, dan saluran laut atau Pelabuhan.

Di Indonesia, terowongan bawah laut akan dibangun dengan panjang kurang lebih 1,5 kilometer dalam bentuk box yang menghubungkan dua daratan yang selama ini dipisahkan oleh Teluk Balikpapan.

Salah satu alasan mengapa Pemerintah ingin membangun terowongan bawah laut adalah untuk melindungi bekantan, serta melindungi fauna dan flora endemik lainnya secara keseluruhan di area sekitar Teluk Balikpapan.

Progres tol bawah laut IKN sendiri masih dalam tahap pendalaman detail engineering design (DED) oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dalam proses pendalaman tersebut, Pemerintah melibatkan konsultan internasional karena proyek ini benar-benar baru bagi Indonesia.

Seperti diketahui, proyek immersed tunnel IKN merupakan bagian dari Seksi 4 Jalan Tol Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Adanya immersed tunnel juga sudah sesuai dengan konsep forest city sebagaimana konsep yang diusung oleh IKN Nusantara.

Kekurangan dan Kelebihan Immersed Tunnel

Di luar dari proyek immersed tunnel IKN, dalam situs Kementerian PUPR dikatakan bahwa teknologi immersed tunnel memang masih relatif mahal, namun memiliki sejumlah kelebihan. Sebagai contoh, terowongan bawah air memiliki metode perawatan yang mudah. Selain itu terowongan memiliki gangguan lingkungan yang relatif lebih sedikit dibanding jembatan konvensional lainnya.

Selain itu dalam situs Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Unsoed juga dikatakan bahwa pembangunan immersed tunnel tak butuh ruang panjang, serta memiliki bentuk yang beragam disesuaikan dengan kebutuhan transportasinya.

Immersed tunnel juga bisa dibangun hampir di semua dasar air serta pengerjaannya bisa dibilang cepat serta mudah.

Itulah informasi terkait Proyek Tol Bawah Laut IKN. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.