Antisipasi Tak Ada Sumber Air di Titik Panas, BPBD Kalsel Sampai Bawa Tangki 10.000 Liter untuk Atasi Karhutla
KALSEL - Lahan gambut seluas 5 hektare di pinggir jalan nasional Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), kebakaran.
Satgas Karhutla Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarbaru Agus Purwanto menyebutkan, petugas memutuskan menunggu satu jam lebih demi keamanan untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) itu, terlebih di sekitar lokasi sama sekali tidak ada sumber air.
“Petugas menunggu satu jam lebih di lokasi untuk mencari momen agar tidak membahayakan keselamatan saat memotong titik api karhutla,” katanya di Banjarbaru, Jumat 8 September, disitat Antara.
“Kami menunggu di area permukiman penduduk yang dekat dengan sumber air, setelah api mendekat baru kita lakukan pemotongan titik api,” sambungnya.
Pantauan Antara, sekitar 19.00 Wita, Jumat 8 September, karhutla masih melanda pinggir jalan Banjarbaru-Tanah Laut itu. Asap membumbung tinggi menyelimuti sekitar kawasan yang karhutla.
Dia mengatakan, petugas gabungan juga membawa persediaan air menggunakan dua tangki berkapasitas 10.000 liter. Persedian itu mengantisipasi di lokasi kekurangan air akibat musim kemarau berakibat 13 kabupaten kota di Kalsel dilanda kekeringan.
Agus menjelaskan, laporan adanya karhutla diterima sekitar pukul 16.30 Wita melalui petugas yang sedang melakukan patroli darat.
Baca juga:
- Polri Sebut Gas Air Mata Masuk Kawasan Sekolah di Pulau Rempang Akibat Tertiup Angin
- Biar Cepat Selesai, Pemprov DKI Cari Dana Selain APBD untuk Renovasi Rusun Marunda yang Atapnya Roboh
- Eks Kepala Bea Cukai Makassar Diduga Putar Duit Hasil Gratifikasi Lewat Yayasan Pendidikan
- Masa HGB Habis, PT Indobuildco Diminta Kosongkan Lahan Hotel Sultan Senayan yang Bakal Dikelola Pemerintah
Lebih lanjut, terlihat satu unit helikopter berupaya melakukan pemadaman dengan menjangkau area pertengahan lahan gambut yang sulit dilalui oleh satgas darat.
Sementara itu, seorang warga setempat, Jamilah (54) mengatakan titik api menyala sekitar pukul 15.30 Wita, dia juga menyebutkan daerahnya cukup sering terjadi karhutla.
Menurut dia, karhutla berpotensi terjadi setiap hari karena lahan yang terbakar merupakan milik orang-orang yang berdomisili di luar Kota Banjarbaru.
“Kalau pemilik lahannya warga di sini, sudah pasti dibersihkan tanpa membakar,” tandasnya.