Visa Bakal Gunakan Teknologi Blockchain Solana untuk Tingkatkan Layanannya di Masa Depan
JAKARTA - Visa, perusahaan pembayaran global terkemuka, telah mengungkapkan rencana untuk memanfaatkan teknologi blockchain dalam operasinya di masa depan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Crypto Visa, Cuy Sheffield, dalam sebuah posting blog pada tanggal 6 September. Sheffield juga berbicara tentang kemitraan terbaru Visa dengan blockchain Solana.
Dalam postingnya, Sheffield mencitrakan gambaran masa depan di mana jaringan Visa tidak hanya melibatkan mata uang dan jalur penyelesaian bank, tetapi juga jaringan blockchain, stablecoin, dan CBDC (Central Bank Digital Currency) atau setoran bertanda.
Mereka berharap mata uang fiat tradisional dan jalur penyelesaian konvensional dapat bersanding dengan fiat yang telah ditokenisasi yang beroperasi di jaringan blockchain global secara real-time. Visa melihat peran mereka sebagai penghubung bagi pelanggan mereka, independen dari mata uang pilihan, jaringan penyelesaian, atau bentuk pembayaran yang digunakan.
Baca juga:
Sheffield mencatat bahwa teknologi blockchain menghadapi tantangan serupa dengan awal internet, dengan skeptisisme, kritik, dan keraguan. Seperti internet yang berkembang dari awal broadband hingga menjadi cepat, murah, dan mudah digunakan, Visa percaya bahwa teknologi blockchain akan mengalami perkembangan serupa.
Visa melihat potensi besar dalam teknologi blockchain, terutama dalam pembayaran global dan lintas batas. Perusahaan ini telah memulai langkah-langkah untuk mengintegrasikan blockchain ke dalam operasinya.
Salah satu contohnya adalah pengujian pembayaran USDC di Ethereum pada tahun 2021 sebagai bagian dari kemitraan dengan Crypto.com. Visa juga telah bekerja sama dengan Solana untuk menyediakan opsi modern bagi fintech dalam penyelesaian pembayaran.