Terjerat Kasus Dugaan KDRT, Antony Langsung Dicoret dari Timnas Brasil

JAKARTA - Pemain Manchester United, Antony Santos, dicoret dari daftar skuad timnas Brasil. Hal ini berkaitan dengan munculnya kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan sang pemain.

Kabar Antony dicoret dari skuad Tim Samba disampaikan Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) pada Selasa, 5 September pagi WIB. Ia dikeluarkan dari skuad untuk agenda FIFA Matchday edisi September.

"Berdasarkan fakta yang terungkap ke publik Senin (4 September) yang melibatkan striker Antony dari Manchester United dan perlu diselidiki, serta demi menyelamatkan tersangka, korban, pemain, tim Brasil, dan CBF, kami menginformasikan bahwa atlet tersebut dicoret dari timnas Brasil," tulis CBF dalam rilisnya dikutip dari laman resmi mereka.

Setelah memutuskan mencoret Antony dari skuat untuk FIFA Matchday, CBF langsung menunjuk penggantinya. Pemain Arsenal, Gabriel Jesus, dipilih untuk mengisi posisi Antony yang dicoret.

"Untuk menggantikannya, pelatih timnas Brasil Fernando Diniz memanggil Gabriel Jesus yang telah dipilih sebelumnya dalam daftar 36 pemain yang sudah dikirim ke FIFA," lanjut CBF.

Kasus dugaan KDRT yang membuat Antony harus berurusan dengan polisi ini muncul setelah mantan kekasihnya, Gabriela Cavallin melaporkannya. Cavallin mengklaim memiliki bukti atas kekerasan yang dilakukan Antony terhadapnya.

Soal tuduhan ini, Antony membantahnya lewat keterangan yang diunggah di media sosial pada hari yang sama. Antony menegaskan bahwa tuduhan itu 100 persen tidak benar.

"Untuk menghormati penggemar, teman, dan keluarga saya, saya merasa berkewajiban untuk berbicara secara terbuka tentang tuduhan bohong yang dilakukan seseorang yang menjadi korbannya," tulis Antony di Instagram story.

"Sejak awal saya telah menangani masalah ini dengan serius dan menghormati penuh, memberikan klarifikasi yang semestinya kepada otoritas kepolisian. Pemeriksaan polisi dilakukan dengan alasan keadilan, oleh karena itu saya tidak dapat mempublikasikan isinya."

"Namun, saya dapat mengatakan dengan keyakinan 100 persen bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan bahwa bukti yang telah dihasilkan dan lebih banyak lagi yang akan dihasilkan menunjukkan bahwa saya tidak bersalah atas tuduhan yang dibuat,” kata Antony sebagai pembelaannya.