Huawei Gunakan Chip Buatan SMIC untuk Mate 60 Pro, Saingi AS dalam Teknologi Semikonduktor
JAKARTA - Huawei dan SMIC (Semiconductor Manufacturing International Corp), perusahaan pembuat chip terbesar di China, telah berhasil menciptakan prosesor canggih dengan teknologi 7 nanometer untuk menggerakkan smartphone terbaru Huawei, Mate 60 Pro. Ini adalah temuan yang dilaporkan oleh perusahaan analisis TechInsights dalam laporan pembongkaran yang dibagikan dengan Reuters.
Laporan TechInsights mengungkapkan bahwa chip Kirin 9000s terbaru yang digunakan dalam Huawei Mate 60 Pro diproduksi di China oleh SMIC. Huawei telah mulai menjual smartphone Mate 60 Pro pekan lalu. Spesifikasi yang disediakan mengiklankan kemampuannya untuk melakukan panggilan satelit, tetapi tidak memberikan informasi tentang kekuatan chipset di dalamnya.
"Prosesor ini adalah yang pertama yang menggunakan teknologi terbaru SMIC dengan ukuran 7 nanometer, dan hal ini menunjukkan bahwa pemerintah China membuat kemajuan dalam upaya untuk membangun ekosistem chip dalam negeri," kata perusahaan riset tersebut, dikutip Reuters.
Huawei dan SMIC belum memberikan komentar terkait temuan ini.
Pembeli ponsel ini di China telah memposting video pembongkaran dan berbagi uji kecepatan di media sosial yang menunjukkan bahwa Mate 60 Pro mampu mencapai kecepatan unduh yang melebihi ponsel 5G teratas.
Peluncuran ponsel ini membuat pengguna media sosial dan media negara China menjadi bersemangat, dengan beberapa yang mencatat bahwa ini bersamaan dengan kunjungan Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo.
Baca juga:
- Staf Senior YouTube Khawatir Short-Form Content Ancam Pendapatan Iklan
- Ribuan Warga Kenya Tertarik dengan Worldcoin, Eksekutif Proyek Akan Hadir di Parlemen
- Pemerintah Korea Selatan Akan Buat RUU untuk Lacak dan Bekukan Aset Kripto Korut
- "Kekasih AI" Bersaing di Media Sosial, Mulai Mengkhawatirkan Facebook dan Instagram
Sejak tahun 2019, AS telah membatasi akses Huawei ke alat pembuatan chip yang penting untuk menghasilkan model ponsel tercanggih. Namun, perusahaan ini hanya bisa meluncurkan beberapa batch terbatas model 5G dengan chip yang sudah ada.
Namun, firma riset memberi tahu Reuters pada bulan Juli bahwa mereka percaya Huawei berencana untuk kembali ke industri smartphone 5G pada akhir tahun ini, dengan menggunakan kemajuan mereka dalam perancangan alat semikonduktor dan produksi chip dari SMIC.
Dan Hutcheson, seorang analis dari TechInsights, mengatakan bahwa perkembangan ini adalah "tantangan" bagi AS. "Raimondo datang untuk menenangkan situasi, dan chip ini mengatakan, 'Lihat apa yang bisa kami lakukan, kami tidak membutuhkan Anda,'" katanya.