5 Menu Sarapan Tidak Sehat yang Sebaiknya Dihindari
JAKARTA - Sarapan merupakan salah satu aktivitas penting bagi tubuh. Sarapan sehat harusnya mengandung serat, protein, dan lemak sehat yang memberi energi dan membuat kenyang.
Namun seringkali orang-orang salah memilih menu untuk sarapan. Apalagi banyaknya makanan kekinian yang sering disangka sehat untuk sarapan.
Sarapan tidak sehat bisa membuat lesu, menyebabkan kenaikan berat badan, dan meningkatkan risiko penyakit kronis.
Dilansir dari Healthline, Kamis, 4 Februari, berikut menu makanan tidak sehat untuk sarapan:
Sereal
Banyak orang mengira sereal adalah sarapan bergizi untuk anak-anak dan orang dewasa. Paket sereal sering kali menyertakan klaim kesehatan, seperti mengandung biji-bijian. Kenyataannya, sereal hanya mengandung sedikit biji-bijian. Kandungan nutrisi pun diproses secara artifisial atau fortifikasi.
Salah satu studi menemukan bahwa anak-anak yang sering mengonsumsi sereal sebagai sarapan pun sering jatuh sakit, sama seperti anak-anak yang tidak mengonsumsi sereal. Bahkan, pilihan sereal bergizi kekinian seperti granola yang mengandung oat, juga ternyata mengandung gula.
Asupan gula tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya.
Pancake dan Wafel
Pancake dan wafel jadi menu sarapan andalan akhir pekan di rumah. Pancake dan wafel mengandung tepung, telur, gula, dan susu. Meski kedua makanan ini memiliki lebih banyak protein daripada menu sarapan lainnya, tapi pancake dan wafel mengandung tepung terigu yang dapat memicu obesitas.
Selain itu, jika pancake dan wafel sering dikonsumsi dengan tambahan topping sirup jagung bisa jadi kebiasaan ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti peradangan hingga diabetes tipe 2.
Baca juga:
Roti Panggang dengan Margarin
Roti panggang dengan margarin tampak seperti pilihan sarapan sehat, karena tidak mengandung lemak jenuh atau gula. Namun, sebenarnya ini adalah menu sarapan yang tidak sehat.
Tepung pada roti memberi Anda sedikit nutrisi dan serat. Kandungan karbohidrat tinggi tapi rendah serat dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Peningkatan gula darah menyebabkan kelaparan, sehingga menyebabkan Anda makan lebih banyak pada waktu makan berikutnya dan dapat membuat berat badan bertambah.
Selain itu, sebagian besar margarin mengandung lemak trans, yakni jenis lemak paling tidak sehat. Produsen makanan membuat lemak trans dengan menambahkan hidrogen ke minyak nabati agar tampak lebih seperti lemak jenuh.
Jika tubuh terlalu banyak mengonsumsi lemak trans, maka bersiaplah menyambut kolesterol tinggi yang dapat mengakibatkan timbulnya penyakit jantung.
Granola Bar
Granola bar sering dipilih sebagai menu sarapan kekinian. Rupanya, makanan ini tidak lebih baik dari permen. Meski gandum utuh diklaim memiliki serat tinggi, nyatanya granola bar hanya menyediakan rata-rata 1-3 gram serat saja.
Selain itu, granola bar mengandung kombinasi gula dan sirup jagung. Gula dalam takaran besar ini dapat meningkatkan gula darah, kadar insulin, dan peradangan. Kandungan protein pada granola bar juga cenderung rendah, sehingga makin menegaskan bahwa makanan adalah pilihan menu tidak sehat untuk sarapan.
Sarapan Olahan Bebas Gluten
Diet bebas gluten menjadi populer beberapa tahun terakhir. Hal ini karena kekhawatiran tentang efek negatif gluten bagi kesehatan. Meski tidak ada salahnya menghindari gluten, sayangnya banyak makanan olahan bebas gluten yang tersedia justru bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Misalnya, kombinasi tepung beras, kentang, dan tapioka yang menggantikan tepung terigu dalam roti bebas gluten dan makanan yang dipanggang. Tepung ini memiliki indeks glikemik tinggi, sehingga meningkatkan gula darah dengan cepat.
Kenaikan ini menyebabkan tingkat insulin tinggi sehingga meningkatkan rasa lapar dan pemicu kenaikan berat badan. Untuk itu, makanan sarapan olahan bebas gluten termasuk makanan tidak sehat untuk sarapan.