Pesan Cinta Komunitas Sahabat Difabel Semarang untuk Ganjar Pranowo
JAKARTA - Komunitas Sahabat Difabel Semarang berharap dapat terus dilibatkan dalam setiap perencanaan dan penetapan kebijakan oleh pemerintah di semua tingkatan. Harapan tersebut disampaikan Noviana Dibyantari selaku pendiri Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel Semarang kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta istri Siti Atikoh di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Semarang, Sabtu.
“Hari ini kami menghadiri perpisahan bersama Pak Ganjar karena selama sepuluh tahun ini kami memang bermitra dengan Pemprov Jateng. Kami terus bekerja sama dengan Pak Ganjar dan hari ini tentunya selain berterima kasih juga menyampaikan harapan-harapan kami bagaimana untuk Indonesia ke depannya," katanya dikutip dari ANTARA, Sabtu, 2 September.
Noviana mengungkapkan selama ini Gubernur Jateng Ganjar Pranowo selalu memberikan kesempatan kepada teman-teman penyandang disabilitas dalam perencanaan dan penetapan kebijakan di Jawa Tengah serta memberikan ruang kepada penyandang disabilitas untuk terlibat dalam Musrenbang, baik tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi.
"Dalam setiap kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penetapan kebijakan kami juga dilibatkan di sana. Sudah mulai terlihat bahwa teman-teman penyandang disabilitas itu konsepnya itu bukan charity concept, tapi sudah hak asasi manusia. Jadi kesetaraan dan inklusifitas itu selalu didengungkan oleh Pak Ganjar di mana saja beliau menyampaikan kebijakan-kebijakannya," ujarnya.
Komunitas difabel, lanjut dia, selalu kritis dan mengkritisi setiap kebijakan yang tidak berpihak kepada penyandang disabilitas, namun selalu memberikan solusi dan mendampingi program-program Pemprov Jateng.
"Kami sering mengkritisi, tapi kami juga memberikan solusi dengan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh teman-teman Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel dengan konsep pemberdayaan, dengan konsep penempatan kerja juga dengan konsep bagaimana kesetaraan kita diwujudkan dalam suasana yang inklusif," katanya.
Dari itulah dirinya tidak heran ketika melihat Ganjar Pranowo selalu bersemangat ketika bertemu dengan teman-teman disabilitas dan pada banyak kesempatan mereka sering bertemu dan bertukar pikiran untuk menciptakan inklusifitas.
"Harapannya sih tentunya Pak Ganjar terus maju untuk menjadi calon presiden Republik Indonesia karena dari beliau kami belajar banyak bagaimana beliau itu bisa memanusiakan manusia sehingga harapan ke depannya dengan menjadi Presiden Indonesia, beliau punya pengalaman yang cukup lama menjadi pemimpin daerah sebagai gubernur itu tentunya sudah menjadi bekal untuk memimpin Indonesia yang lebih maju," ujarnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berterima kasih karena selama sepuluh tahun sudah berkontribusi tentang inklusifitas yang makin hari makin bisa didengarkan dan dilaksanakan.
Gubernur Jateng dua periode itu mengakui apa yang dilakukan selama ini belum sempurna semuanya, namun sejauh ini sudah bersama menapaki perubahan dan semua makin tahu apa itu inklusif.
Baca juga:
- Induk Beruang Coklat yang Terancam Punah Tewas Ditembak, Polisi Italia Gelar Penyelidikan
- Tim Relawan Ganjar Pranowo Dukung Karya Kreatif Anak Muda Melalui Kompetisi Mural
- Usai Demokrat Tarik Dukungan, Anies Baswedan Imbau Relawan Fokus Lakukan Perubahan
- Punya Darah PWI, Cak Munir Masuk Bursa Pemilihan Ketua Umum
"Apa sih yang diharapkan, hanya satu kok, kesetaraan. Maka kami senang setiap kami akan menyusun RAPBD terus kemudian kita Musrenbang mereka selalu hadir. Jadi kita belajar dari mereka," katanya.
Ganjar menceritakan perkenalan dengan teman-teman disabilitas itu sudah berlangsung cukup lama dan cukup intens, bahkan dirinya mengaku belajar banyak dari komunitas difabel dan teman-teman penyandang disabilitas dalam upaya membangun inklusifitas.
"Tadi kita lihat anak-anak perform, Kiki ini hebat ya. Jadi Kiki ini salah satu yang sangat aktif di sana. Jadi betapa apa yang menjadi gagasan dan ide mereka termasuk harapan mereka bisa diberikan kepada pemerintah dan ditransformasikan menjadi kebijakan publik. Jadi membangun lebih banyak inklusifitas dan kemudian mereka bisa mendapatkan hak-haknya," ujarnya.