Petani di Tapin Kalsel Meninggal Usai Padamkan Karhutla Tanpa APD
TAPIN - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Raniansyah mengungkapkan penyebab kematian seorang petani bernama Supian Suri (55) saat berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Diduga Supian Suri meninggal dunia karena tidak memakai alat pelindung diri (APD) saat memadamkan api di lahan milik korban.
"Saat BPBD menemukan korban dalam kondisi pingsan dan tidak memakai pengaman sehingga banyak menghirup asap," kata Raniansyah dikutip ANTARA, Selasa, 29 Agustus.
Supian Suri ditemukan pingsan saat peristiwa karhutla di sentral cabai rawit, Desa Hiyung, Senin (28/8) sekitar pukul 14.00 WITA.
Petani ini berjibaku memadamkan api untuk menyelamatkan tanaman cabai rawit di atas lahan miliknya.
Setibanya BPBD Tapin di lokasi, petani itu ditemukan pingsan di lahan tersebut, kemudian langsung dievakuasi warga menuju ambulans milik Palang Merah Indonesia (PMI) Tapin.
"Asap itu mengakibatkan sesak napas," ucapnya.
Baca juga:
- Jokowi: Atraksi Politik Pemilu Belum Selesai, Kita Amati Saja Dulu
- Bareskrim Blokir 96 Rekening di Balik Pengusutan TPPU Panji Gumilang
- Anies Baswedan Tak Khawatir Dukungan Parlemen Lemah Jika Terpilih Jadi Presiden, Tekankan Kebijakan Pro Rakyat
- Kipas Aluvial Jadi Penyebab Jarang Muncul Awan Hujan di Jakarta
Staf Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tapin Zainal menyaksikan korban saat menuju RSUD Datu Sanggul Harapan Sehat, atau berjarak kurang lebih 20 km dari lokasi kejadian.
"Korban mengalami sesak napas hingga mual. Sempat dirawat sekitar 25 menit di rumah sakit," ujarnya.
Saat perawatan di rumah sakit, lanjut Zainal, petani itu meminta izin untuk ke kamar mandi, lalu terjatuh. Setelah itu, dinyatakan tak bernyawa.
"Dokter menduga korban meninggal karena serangan jantung," ujarnya.