Nilai Alat Water Mist Atasi Polusi Udara Rp50 Juta Tak Mubazir, Heru Budi: Tahun Depan juga Musim Kemarau
JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menilai pembelian generator water mist sebagai alat penyemprot air dari gedung tinggi senilai Rp50 juta sebagai pengendalian polusi udara tak akan mubazir.
Menurut Heru, pengoperasian water mist dengan harga pembelian mencapai puluhan juta cukup efektif karena dipakai berulang kali setiap musim kemarau.
"Kan ini tidak hanya untuk tahun ini saja. Tahun depan kan juga ada musim kemarau juga," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 29 Agustus.
Dalam hal ini, Heru mewajibkan tiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI dan BUMD DKI melakukan pembelian water mist untuk mengurangi polusi udara Jakarta, serta akan meminta pihak swasta untuk melakukan hal yang sama.
Kepala Sekretariat Presiden ini mengaku dirinya akan menemui beberapa pengelola gedung-gedung tinggi untuk mengajak mereka memasang water mist di tengah buruknya pencemaran udara Ibu Kota.
Yang jelas, Heru ingin kantornya menjadi yang lebih dulu melakukan pengoperasian water mist agar ditiru pihak lainnya. "Secepatnya, Biro Umum dulu ini yang sedang persiapan. Balai Kota DKI harus lebih dulu dari yang lain, ujar dia.
Pemerintah mulai menjalankan teknologi modifikasi cuaca mikro berupa penyemprotan air menggunakan generator water mist dari atas gedung sebagai salah satu upaya pengendalian polusi udara di Jakarta.
Pemprov DKI, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Polda Metro Jaya mengoperasikan water mist dari atas gedung Pertamina pada Minggu, 27 Agustus.
"Kita melakukan penyemprotan dari atas gedung pertamina dan du bawahnya langsung diukur dengan alat PM 2,5. Itu ternyata bisa menurunkan kadar PM 2,5 yang ada di sekitaran gedung tersebut. Alatnya dari KLHK," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto kepada wartawan, Senin, 28 Agustus.
Asep menyebut, penyemprotan air dari atas gedung ini cukup efektif untuk mengikat PM 2,5, sehingga mengurangi tingkat pencemaran udara di Ibu Kota.
Baca juga:
Di sisi lain, Asep juga meminta para pengelola gedung-gedung swasta juga ikut memasang generator water mist agar penyemprotan air dari atas gedung bisa lebih merata.
"Kita sedang menghimpun data gedung-gedung tinggi di Jakarta yang bisa kita sarankan untuk memasang water mist tersebut. Kalau data kami ada sekitar 1.300-an gedung se-Jakarta. Ini sedang kita petakan gedung mana saja yang mungkin paling tepat untuk kita cobakan," ujar Asep.