Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut akan menginstruksikan jajaran Pemprov DKI untuk kembali mengoeprasikan water mist atau alat penyemprot air ke udara dari atas gedung.

Hal ini dilakukan untuk mengatasi tingkat polusi udara yang kembali tinggi saat memasuki musim kemarau.

"Seperti tahun lalu, di gedung-gedung tinggi diaktifkan water mist bersama. Waktunya jam 9-10 pagi dan jam 3-4 sore. Nanti kalau musim panas, kami aktifkan lagi," kata Heru ditemui di kawasan Monas, Jumat, 17 Mei.

Buruknya kualitas udara di Jakarta sempat menjadi sorotan banyak pihak pada tahun lalu. Solusinya, Heru Budi menginstruksikan gedung-gedung tinggi di Jakarta untuk mengoperasikan water mist atau generator kabut air.

Sementara itu, kualitas udara di Jakarta pada pagi hari ini masuk kategori tidak sehat dan menduduki peringkat kelima sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.

Menurut situs pemantau kualitas udara IQAir yang dipantau pada Jumat pukul 06.53 WIB, kualitas udara di DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat di angka 169 mengacu kepada parameter PM2,5 dengan nilai konsentrasi 82 mikrogram per meter kubik.

Konsentrasi sebanyak itu setara 16,1 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). PM 2,5 adalah partikel udara yang berukuran kecil dari 2,5 mikron (mikrometer).

Adapun kategori tidak sehat, yakni kualitas udaranya yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu kelompok sensitif sebaiknya tidak beraktivitas di luar ruangan. Selain itu, bagi kelompok sensitif juga sebaiknya menggunakan masker.