NasDem Bantah Pertemuan Anies dan Surya Paloh Bahas Penolakan AHY Jadi Cawapres
JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya membantah pertemuan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dengan Ketua Umum, Surya Paloh di Grand Hyatt, Jakarta, semalam membahas soal cawapres.
Willy juga membantah adanya isu Surya Paloh menolak Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres yang diajukan Anies.
"Enggak, semalam pembahasannya tentang perkembangan koalisi perubahan di wilayah-wilayah. Jadi perkembangannya sangat bagus, terus kita bagaimana menyusun namanya blok, ada 3 blok yang harus dibangun itu yang kemudian disampaikan oleh partai gitu dan langkah-langkah ke depan seperti apa. Itu yang disampaikan dan juga Mas Anies menyampaikan hasil beberapa keliling beliau juga," ujar Willy saat dihubungi, Jumat, 25 Agustus.
Willy menjelaskan pertemuan semalam merupakan pertemuan rutin setiap bulan untuk mengupdate perkembangan politik Anies ke petinggi-petinggi partai di KPP.
Diketahui, Anies Baswedan dijadwalkan menyambangi Cikeas untuk menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) nanti malam.
"Nah kesempatan itu pertama pada Pak Surya, nah habis itu nanti malam kepada Pak SBY terus baru ke Habib Salim. Jadi itu yang lebih kepada dinamika progress perkembangan dari Koalisi Perubahan, itu yang disampaikan," jelas Willy.
Kemudian, lanjut Willy, Anies dan para petinggi parpol pendukung juga membahas langkah-langkah apa yang harus diambil ke depan. Termasuk soal wacana duet Anies dengan calon tertentu.
"Itu yang jadi catatan penting, fokus kita tetap Anies sebagai calon presiden koalisi perubahan. Walaupun ada tawaran ABC tapi kita tetap fokus Anies yang menjadi capres Koalisi Perubahan," katanya.
Baca juga:
Namun, Willy menepis jika semalam Anies dan Surya Paloh membahas soal wacana duet dengan Ganjar Pranowo. Dia menegaskan, pembahasan hanya terkait fokus memenangkan Anies di Pilpres 2024 mendatang.
"Enggak ya (bahas Ganjar-Anies), bahasanya itu ada dinamika seperti itu ya kita lihat sebagai sebuah bentuk bagaimana posisi Anies benar-benar menguat. Terutama Anies, selama ini ada pihak yang kemudian boleh dibilang negatif terus menjadi positif tone, itu artinya kan menjadi suatu hal yang menguntungkan bagi kita. Itu yang menjadi catatan kita tapi tidak membahas itu (Ganjar-Anies) sama sekali, kita lebih fokus kepada agen-agen dan internal untuk bagaimana langkah-langkah Anies dan koalisi perubahan ke depan seperti apa," pungkasnya.