Sungai Cileungsi Tercemar, Warga Bogor hingga Bekasi Cium Bau Busuk

BOGOR - Pencemaran limbah di sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, kian memprihatinkan. Hampir sebulan lamanya, warna air sungai Cileungsi menjadi hitam pekat dan menimbulkan bau tidak sedap.

Pencemaran diduga bersumber dari limbah industri di wilayah Gunung Putri hingga ke muara kali Bekasi, yang menjadi bahan baku air untuk perusahaan air minum untuk warga kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.

Debit air dari aliran sungai Cileungsi yang lebih besar ketimbang aliran sungai Cikeas, berdampak ke aliran kali Bekasi yang juga menjadi hitam.

Kondisi ini membuat dua perusahaan air minum daerah di kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi tak bisa lagi memanfaatkan aliran kali Bekasi sebagai sumber bahan baku air untuk puluhan ribu warga.

Menurut ketua komunitas peduli sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) Puarman, kondisi aliran sungai Cileungsi mulai berubah warna menjadi hitam pekat di wilayah Tlajung Udik sampai Wanaherang, Wecamatan Gunung Putri. Sepanjang aliran sungai ini, terdapat banyak industri yang diduga membuang limbah ke sungai.

"Di kali Cileungsi ini dari akhir Juli kemarin hitam kental, karena kalau tidak ada hujan seminggu debit air kecil dan limbahnya lebih dominan. Sebenarnya sudah bosan karena tahun lalu juga begini, sudah 10 tahun ini. Kami berharap dari KP2C melakukan tindakan tegas tutup pabrik dan pidanakan," ungkap Puarman, Jumat 25 Agustus.

Salah seorang warga yang tinggal di bantaran sungai Cileungsi, Abdullah mengatakan, masyarakat kembali mencium bau busuk dari aliran sungai yang berwarna hitam pekat di sungai Cileungsi.

"Untuk sekarang sih sudah lama juga, tapi sekarang-sekarang lebih parah karena mungkin musim kemarau. Kalau bau banget pas malam bangun tidur di hidung sangat menyengat. Sering banget hampir setiap tahun bgitu," kata Abdullah.

Meski pencemaran sungai Cileungsi ini sudah terjadi berulang-ulang, namun hingga saat ini pemerintah dan juga aparat penegak hukum belum pernah menindak satupun pelaku kejahatan lingkungan yang menyebabkan kali Cileungsi dalam kondisi kritis.

"Warga berharap, pihak terkait bisa serius menangani persoalan yang dampaknya sangat luas bagi masyarakat dan juga lingkungan," pungkasnya.