Bagikan:

BOGOR - Ikan-ikan di Sungai Cileungsi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mati mendadak diduga akibat tercemar limbah B3.

Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) menyebut ikan mulai terdampar di tepian sungai pada Kamis dini hari hingga Jumat 7 April pagi.

Ketua KP2C, Puarman mengungkapkan di sekitar Jembatan Leuwikaret Klapanunggal, pada Rabu 5 April kemarin tidak ditemukan ikan mati. Namun, esok harinya di Jembatan Wika, Tlajung Udik, masyarakat menemukan banyak ikan mati.

"Tapi hari ini tidak lagi ditemukan ikan yang mati," ujar Puarman, Sabtu 8 April siang.

Begitu pula di Jembatan Cikuda, Wanaherang, terpantau pada Rabu 5 April, pukul 23.00 WIB, kualitas air sungai dalam kondisi normal dan tidak ditemukan ikan mati.

Esok harinya pukul 02.00 WIB, ditemukan banyak ikan mabuk dan mati mengambang di permukaan air.

Kemudian di Perumahan Bumi Mutiara Blok Ji, Kab. Bogor, pada Kamis, pukul 11.00 WIB, ditemukan banyak ikan mati. Hari berikutnya Jumat, pukul 10.00, juga demikian. Ikan banyak yang mati dan mengambang.

Laporan warga menyebutkan, di Jembatan Vila Nusa Indah - Bantar Gebang, Pangkalan 1, pada Kamis sore banyak ikan mati. Hari Jumat pukul 10.00 tetap banyak ikan mati.

"Kondisi serupa juga terjadi di area Curug Parigi, Kelurahan Cikiwul, Bantar Gebang, Kota Bekasi. Selama dua hari ini banyak ikan mati," ungkap Puarman.

Puarman menduga sumber pencemaran limbah cair di Sungai Cileungsi terjadi antara jembatan Leuwikaret, Klapanunggal dengan jembatan Wika, Tlajung Udik.

"Kami meminta pemerintah segera menyelidiki penyebabnya. Sebab, aliran sungai yang membawa ikan mati ini sudah berlangsung lebih dari 24 jam," tandas dia.