Data Kemenkes,  200 Ribu Orang Terkena Penyakit Pernapasan Akibat Polusi Udara di Jakarta

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyampaikan 200 ribu orang di Jakarta terkena penyakit pernapasan akibat adanya polusi udara. Ia pun mendorong agar sektor-sektor di hulu yaitu ada sektor energi, transportasi, sektor lingkungan hidup supaya bisa mengurangi tekanan emisinya.

"Khususnya di Jakarta kita lihat sebelum Covid-19 itu 50.000-an lah yang kena (penyakit pernapasan). Sekarang udah naik ke 200.000 orang," ungkap Menkes, Budi Gunadi di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Kamis 24 Agustus.

Budi Gunadi mengatakan penyakit pernapasan yang menjangkit mereka semua, yakni tuberkulosis, kanker paru-paru, asma, pneumonia, dan penyakit paru konstruksi kronis. Peningkatan penyakit tersebut lebih tinggi daripada saat Covid-19 sebelumnya.

"Jadi ada 5 jenis mulai yang paling berat kanker paru-paru, tuberkulosis, ada yang paru konstruksi kronis, ada asma, pneumonia itu 5 jenis penyakit yang disebabkan oleh pernafasan," tambahnya.

Saat Covid-19, peningkatan grafik kelima penyakit itu sekitar 50.000. Hal ini melonjak akibat adanya polusi udara di Jakarta.

"Nah itu ada akibatnya dari polusi udara ini, cuma buat kita di sisi kesehatan kita itu bergeraknya di sisi hilir ya bukan hulu," katanya.

Dia mengatakan, pihaknya atau petugas kesehatan lainnya hanya bisa mengobati tanpa bisa melakukan pencegahan preventif kepada masyarakat. Hal ini karena penyebab timbulnya angka penyakit tersebut akibat polusi udara.

"Hanya dapat menangani akibat atau penyakit yang timbul saja. Untuk faktor pencegahannya menkes tidak dapat," ujarnya.

"Kita menangani akibatnya bukan menangani sebabnya, jadi posisi saya adalah mendorong agar sektor-sektor di hulu yaitu ada sektor energi, transportasi, sektor lingkungan hidup supaya bisa mengurangi tekanan emisinya," tambahnya.

Oleh karena itu, dia menginformasikan kelima penyakit ini akan mendapatkan total klaim di BPJS lebih tinggi daripada tahun sebelumnya. Karena masyarakat yang terjangkit penyakit pernapasan ini diketahui lebih tinggi daripada sebelumnya.

Ketika ditanya mengenai angka pasti dari total klaim tersebut, ia belum dapat mengatakan lebih lanjut.

"Buat informasi 5 penyakit pernapasan ini total klaimnya di BPJS pasti tahun ini lebih banyak yang kena ikut. Itu akan naik," katanya

Menkes mengaku optimistis pemerintah dapat menangani permasalahan tersebut. Kondisi saat ini, menurutnya, bukan yang pertama terjadi di Indonesia dan sudah banyak negara yang berhasil mengatasi polusi ini. Sehingga, ia berharap Indonesia dapat mencontoh dan juga menerapkan solusi yang diterapkan oleh negara lainnya.

"Kedua yang ingin saya sampaikan yang masih memberikan optimisme adalah hal seperti ini, polusi udara, sudah terjadi di negara kita dan bisa dikendalikan," tuturnya.

"Yang paling baik dan cepat saya lihat di Tiongkok waktu ada Beijing Olympics, mereka melakukan beberapa langkah untuk memastikan bahwa langitnya biru kan nah itu terbukti turun cepat jadi yang bikin kita optimistis kalau ini bisa ditangani," tutupnya.