Tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung Tak Dapat Subsidi
JAKARTA - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tidak lama lagi bakal diresmikan dan beroperasi komersial. Namun sayangnya, tiket untuk transportasi ini tidak akan mendapat subsidi dari pemerintah.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, di Kawasan Senayan, Jakarta, Selasa, 22 Agustus.
“Enggak ada. Sementara ini belum, jadi kan kalau LRT memang ada Perpresnya, kalau KCJB so far belum ada. Tapi kita lagi diskusi dengan Kemenhub bagaimana nanti skemanya. Jadi belum,” tuturnya.
Tiko sapaan akrab Kartika mengatakan penentuan tarif KCJB menjadi wewenang Kementerian Perhubungan. Terkait harga tiket, kata dia, saat ini masih dalam proses diskusi dan belum ada keputusan final.
Lebih lanjut, Tiko mengatakan fokus utama saat ini mempersiapkan KCJB untuk dapat memulai proses uji coba pada September. Kata dia, berbagai perbaikan dilakukan di lokasi termasuk Stasiun Halim yang sudah 97 persen. Begitu juga dengan Stasiun Hub Padalarang.
Baca juga:
“Padalarang juga progres. Jadi kita on track. September kita uji coba. Kita belum tahu tanggalnya. Itu nanti tergantung Kementerian Perhubungan, bagaimana kita bisa. Nanti full operation harusnya di-share. Tapi kita uji coba dulu September,” jelasnya.
Tiko mengaku juga terus mengintegrasikan Stasiun Tegalluar dengan Stasiun Kota Bandung. Nantinya, akses jalan dari stasiun tersebut juga akan terkoneksi dengan kawasan Studion Gelora Bandung Lautan Api dan Masjid Al-Jabar.
“Diharapkan nanti memang masyarakat bisa memilih turun di Padalarang atau Tegalluar. Kalau yang di Bandung Barat turun di Padalarang, kalau yang ke Bandung Timur turun di Tegalluar nanti mereka bisa masuk ke kota melalui multi moda ada kereta atau bus juga,” jelasnya.