Terus-menerus Mencari Persetujuan dari Pasangan, Menurut Pakar: Menggambarkan Harga Diri Rendah

YOGYAKARTA –  Tak ada yang salah dengan meminta pendapat pasangan mengenai aktivitas yang Anda lakukan. Namun, kalau terus-menerus meminta persetujuan ternyata menggambarkan harga diri yang rendah.

Tak ada seorang pun ingin merasa bahwa pasangannya tidak menghargai mereka. Bukan berarti Anda terus-terusan mencari validasi secara eksternal dan membuat pasangan tampak terkesan dengan kemampuan Anda. Bagaimana jika yang hadir adalah kritikan dan Anda tak siap dengan hal yang tak diharapkan?

Seseorang mungkin ingin menjadi bagian penting dengan mencari persetujuan dari orang lain, termasuk dari pasangannya. Menurut Amber Price dan rekan daru Universitas Brigham Young, meskipun Anda bermaksud baik namun ini dapat melemahkan kesadaran diri. Pada gilirannya dapat mengarah pada “pembungkaman diri” di mana pikiran dan perasaan Anda dimenangkan hati orang lain. Itu artinya, terus-menerus mencari persetujuan dari pasangan bisa membatasi kapasitas Anda untuk lebih intim dengan pasangan.

Ilustrasi menggambarkan harga diri rendah karena terus menerus mencari persetujuan dari pasangan (Freepik/wayhomestudio)

Ekspresi diri mungkin bisa dikelola dan diutarakan secara terbuka dengan pasangan. Tetapi bukan untuk meminta persetujuan. Ini akan membuat Anda harus memastikan setiap langkah yang akan dilewati. Lebih tak menyenangkan lagi, karena takut akan ketidaksetujuan, Anda akan menyimpan pikiran, perasaan, frustasi, dan kekecewaan Anda sendiri.

Susan Karuss Whitbourne, Ph.D., ABPP. dilansir Psychology Today, 21 Agustus, mengutip Price dan rekan penelitiannya, bahwa orang dengan persepsi diri eksternal tinggi memiliki kapasitas keintiman yang rendah. Persepsi diri yang diperoleh dari orang lain, termasuk dari pasangan, disebut persepsi diri eksternal yang didasari perasaan diri lemah. Kebutuhan akan persetujuan tinggi mencirikan mereka yang memiliki harga diri rendah.

Bagaimanapun, pasangan Anda adalah orang terpenting di dunia sosial Anda. Oleh karena itu, menurut Whitbourne, seharusnya Anda mendasarkan perilaku pada apa yang menurut Anda akan menyenangkan pasangan. Anda tidak harus berhenti menginginkan pasangan menyetujui apa yang Anda lakukan. Hanya saja perlu melakukannya setelah merasa aman dalam pikiran Anda sendiri daripada mencari validasi diri yang tereksternalisasi.