Kasus COVID-19 Nasional Nanjak, Jawa Barat Naik 100 Persen
JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan kasus positif COVID-19 secara nasional meningkat hingga 9,5 persen. Dia menyebut peningkatan ini melonjak tinggi seperti minggu sebelumnya.
"Pada 31 Januari terjadi peningkatan kasus 9,5 persen dibanding minggu sebelumnya. Angka ini sedikit meningkat dari minggu sebelumnya namun kenaikannya tidak sebesar minggu-minggu yang lalu," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 2 Februari.
Dia lantas memaparkan peningkatan kasus tertinggi dicatatkan oleh Jawa Barat. Di provinsi ini, kata Wiku, kasus COVID-19 meningkat hampir 100 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
"Kemudian disusul oleh Kalimatan Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan yang cenderung mencatatkan kenaikan lebih rendah dibanding minggu lalu," ungkapnya.
Baca juga:
Dia tak menampik jika penambahan kasus COVID-19 bisa juga terjadi karena banyaknya wilayah yang terlambat mencatatkan data. "Namun, sekali lagi kondisi ini tidak serta merta meniadakan fakta bahwa tingkat penularan masih tinggi di Indonesia," tegasnya.
"COVID-19 masih menjadi ancaman besar bagi masyarakat dan perekonomian kita. Sehingga pemerintah baik pusat maupun daerah terus berupaya meningkatkan pelayanan COVID-19 seperti menambah jumlah tempat tidur, menyediakan alat penunjang pemeriksaan laboratorium, dan meningkatkan pemeriksaan COVID-19," imbuh Wiku.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis tambahan kasus positif COVID-19 terbaru per hari ini. Sebanyak 71.702 spesimen diperiksa hari ini. Hasilnya, ada 10.379 kasus positif COVID-19 baru.
"Total akumulasi kasus positif sejak COVID-19 ditemukan di Indonesia mencapai 1.099.687 orang," demikian dikutip dari data Kemenkes, Selasa, 2 Februari.
Kasus sembuh pada hari ini bertambah 12.848 kasus, sehingga totalnya ada 896.530 orang sembuh. Kemudian, kasus konfirmasi positif yang meninggal bertambah 304 orang dan totalnya 30.581 orang.
Selain itu, jumlah spesimen yang sudah diperiksa mencapai 9.358.604. Rinciannya, sebanyak 9.217.289 spesimen diperiksa menggunakan real time polymerase chain reaction (RT-PCR) dan 141.315 menggunakan tes cepat molekuler (TCM).
"Hasil positif kumulatif per jumlah orang yang diperiksa atau positivity rate sebesar 17,6 persen," tulisnya.
Untuk jumlah orang yang diduga tertular COVID-19 atau yang saat ini dikategorikan sebagai kasus suspek, tercatat di angka 75.533 orang. Saat ini, 510 kabupaten/kota dari 34 provinsi telah memiliki kasus COVID-19.