Karhutla di Kalsel Meluas, Kualitas Udara Semakin Mengkhawatirkan
BANJARBARU - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sedang melanda Kalimantan Selatan semakin meluas hingga Jumat 18 Agustus. Akibat dari kebakaran ini, kabut asap telah menyelimuti jalan nasional, mengakibatkan jarak pandang terbatas, dan kualitas udara semakin buruk.
Wilayah Pengayuan Jembatan Dua, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, menjadi pusat karhutla yang masih berlangsung dan terus meluas. Petugas kesulitan dalam memadamkan api yang berkobar di hutan dan lahan gambut ini.
Dampaknya, kabut asap telah menutupi akses jalan nasional yang menghubungkan berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan. Tidak hanya itu, kabut asap yang tebal dari kebakaran hutan dan lahan ini juga telah memperburuk kualitas udara.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan, Rachmat Hidayat, mengatakan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Pengayuan semakin luas dan mendekati permukiman warga serta mengganggu lalu lintas. Kondisi ini dipicu oleh musim kemarau dan angin kencang yang memicu kobaran api.
"Kebakaran lahan terjadi di daerah Pengayuan, dekat jembatan dua. Api semakin luas karena angin kencang dan mengarah ke permukiman serta mengganggu arus lalu lintas," ujar Rahmat Jumat 18 Agustus.
Rahmat menambahkan bahwa pasokan air yang sulit diperoleh merupakan salah satu kendala utama dalam upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan gambut. Selain itu, tidak ada mobil tangki air yang dapat mencapai lokasi kebakaran, sehingga upaya pemadaman semakin terkendala.
Baca juga:
"Di sini, titik air sulit didapatkan dan tidak ada kendaraan tangki yang dapat membawa pasokan air yang diperlukan," tambahnya.
Sementara itu, terus terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan telah menyebabkan kabut asap yang tebal, mengganggu visibilitas pengendara dan memperburuk kualitas udara. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat berkendara dan menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan