Menlu Lavrov: Barat Abaikan Peringatan Rusia Soal Risiko Pasokan Senjata ke Ukraina

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov menyebut negara-negara Barat mengabaikan semua sinyal peringatan dari Rusia, tentang risiko penyebaran senjata yang dipasok untuk Ukraina ke seluruh dunia, menimbulkan potensi konflik di berbagai wilayah.

"Hari ini Amerika Serikat dan NATO serta Uni Eropa demi menyelamatkan proyek geopolitik mereka sendiri untuk mengurung Rusia dan memecah belah dunia Rusia memompa senjata yang lebih canggih ke Ukraina, sehingga memicu konflik dan memprovokasi penyebaran (senjata) yang tidak terkendali ke seluruh dunia," kata Menlu Lavrov di sela-sela gelaran Konferensi Keamanan Internasional Moskow ke-11, melansir TASS 16 Agustus.

"Semua sinyal-sinyal peringatan kami diabaikan atau didistorsi secara besar-besaran untuk tujuan propaganda," tegasnya.

"Cukup banyak fakta yang menggambarkan hal ini telah disajikan. (Barat) secara tidak bertanggung jawab dan secara signifikan meningkatkan ancaman bentrokan militer langsung antara kekuatan nuklir," tandas Menlu Lavrov.

Pada saat yang sama Menlu Lavrov mengatakan, jelas "upaya untuk memecah belah Rusia dengan tangan Nazi Ukraina adalah elemen dari kebijakan strategis untuk menghidupkan kembali tatanan dunia unipolar."

"Tujuan yang sama sedang dikejar di wilayah lain, di mana setiap perbedaan pendapat menjadi target ancaman dan pemerasan dengan tujuan untuk menghilangkan hambatan di jalan rencana hegemoni Washington," pungkas Menlu Lavrov.