Teten Kumpul Bareng Seller TikTok Shop, Begini Hasilnya
JAKARTA - Sejumlah penjual (seller) platform TikTok melakukan pertemuan secara tertutup dengan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki di Gedung Kemenkop UKM, pada hari ini.
Pertemuan tersebut berlangsung sejak pagi hari dan selesai sekitar pukul 12.00 WIB. Berdasarkan pantauan VOI, ada sekitar 40 seller yang hadir dalam pertemuan tersebut.
"Tadi kami dengar langsung mereka sudah enggak bisa bersaing dengan produk-produk dari luar yang masuk lewat e-commerce cross border," ujar Teten kepada wartawan, Senin, 14 Agustus.
Oleh karena itu, Teten menyebutkan pihaknya dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sedang mengkaji aturan untuk melindungi para seller tersebut dari produk-produk impor.
Salah satu penjual di TikTok yang hadir bernama Dian merasa tidak ada keadilan dalam berjualan online. Ini terutama dari sisi pajak, bahan baku, dan tenaga kerja.
"Kami produksi sendiri, bahan dari Bandung, 100 persen pekerja adalah kepala keluarga, kami juga wajib pajak, tetapi sangat sedih ketika produksi dari China datang secara bebas untuk didistribusikan di marketplace," ujarnya.
Dia berharap, pemerintah sudah memiliki aturan tegas secepatnya, karena hari belanja online nasional atau harbolnas biasanya digelar pada akhir tahun.
Pada periode tersebut, transaksi biasanya meningkat karena mendekati musim liburan dan didukung beragam diskon dari e-commerce.
Penjual di TikTok lainnya Edwin mengeluhkan harga produk impor yang jauh lebih murah. Sementara untuk ekspor pun sulit.
"Sebagai brand, kami pernah merasakan kesusahan ketika mau melakukan ekspor. Bagaimana produk-produk seperti kami kena pajak dan biaya yang sangat tinggi," ungkapnya.
Baca juga:
Lebih lanjut, Teten menyebutkan, selain adanya revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2022, perlu adanya perlakuan yang sama terkait tarif biaya masuk, terutama untuk produk-produk jadi dari luar negeri.
Menurutnya, hal ini bisa dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi keluhan para penjual tersebut.
"Jadi, dua hal itu yang akan kami usulkan, tambahannya tadi kebijakan bea masuk untuk produk-produk jadi dari luar," ungkapnya.