Alasan Jokowi Subsidi Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Harga Tiket yang Akan Diberlakukan
YOGYAKARTA – Pemerintah akan memberikan subsidi untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Hal itu diungkap oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya. Lalu, apa alasan Jokowi subsidi kerte cepat KCJB?
Alasan Jokowi Subsidi Kereta Cepat
Sebelumnya, Presiden mengatakan bahwa Pemerintah akan memberikan subsidi bagi kendaraan umum termasuk KCJB melalui Public Service Obligation (PSO). Dengan adanya subsidi tersebut harga tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung menjadi sekitar Rp250.000 dengan rute Stasiun Halim Jakarta Timur sampai Padalarang maupun Gedebage.
Menurut Presiden, adanya subsidi tiket KCJB sangat dibutuhkan agar masyarakat mau menggunakan moda transportasi tersebut. Dengan demikian kemacetan yang terjadi di jalur penghubung Jakarta-Bandung bisa berkurang signifikan.
“Bahwa harus ada subsidi ya itu kewajiban pemerintah, kewajiban negara. karena ini bentuk pelayanan terhadap masyarakat,” jelas Jokowi dikutip dari Antara, Minggu, 13 Agustus.
Presiden Jokowi juga sempat mengatakan bahwa penggunaan kendaraan pribadi masyarakat berdampak pada semakin parahnya kemacetan di Jabodetabek dan Bandung. Bahkan kemacetan tersebut berdampak pada kerugian yang besar.
“Kerugian kita per tahun itu hampir Rp100 triliun karena kemacetan di Jabodetabek dan Bandung,” jelasnya.
Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung
Perlu diketahui, Kementerian Perhubungan berencana melakukan pengujian operasional secara terbatas terhadap Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Rencana tersebut molor dari yang semula dijadwalkan 18 Agustus jadi awal September 2023.
Meski mundur, Presiden Jokowi memperkirakan KCJB bisa beroperasi bulan September 2023. Peresmian juga akan dilakukan setelah PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) merampungkan uji coba KCJB dan proyek sudah dinyatakan siap untuk digunakan umum.
“Enggak (bersamaan dengan LRT Jabodebek). Kereta cepat mungkin kita akan coba lagi di September. Begitu siap semuanya juga segera dioperasikan,” ujar Presiden seusai mencoba LRT Jabodebek, di Jakarta, Kamis, 10 Agustus.
Harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sendiri diusulkan sebesar Rp250.000 yang diberlakukan selama 3 tahun ke depan. Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan bahwa tarif tersebut merupakan tarif diskon untuk penumpang gerbong kelas II.
Tarif KCJB tersebut hampir sama dengan harga tiket kereta Argo Parahyangan non-subsidi PSO yang dioperasikan oleh PT KAI yang harganya berada di kisaran Rp200.000 hingga Rp250.000.
“Karena dengan tarif kereta api Argo Parahyangan, biar makin mudah memilih, apakah mau pakai kereta cepat atau pakai Argo Parahyangan," kata Dwiyana.
Sedangkan tarif normal non diskon untuk KCB belum bisa dikatakan, yang jelas diskon yang diberlakukan diharapkan mampu mendorong minat masyarakat untuk naik kereta KCBJ.
"Pokoknya yang penting Rp 250.000 dulu, bagaimana itu bisa menarik minat masyarakat untuk beralih dari jalan tol ke kereta cepat. (Untuk) mengurangi macet," jelasnya lagi.
Sebagai informasi, keberadaan kereta cepat di Asia masih jadi sesuatu yang cukup jarang. Hanya ada beberapa negara yang memiliki kereta cepat seperti Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, Turki, dan China.
Itulah informasi terkait alasan Jokowi subsidi Kereta Cepat. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.