BI Sebut Pengadaan Control Atmosphere Storage Bisa Rem Laju Inflasi di Kaltim
SAMARINDA - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (BI KPw Kaltim) menyatakan, pengadaan control atmosphere storage atau mesin penyimpan produk pertanian dapat mengerem laju inflasi, karena produk bisa dikeluarkan saat harga bergejolak.
"Tahun ini ada perusahaan daerah di Samarinda melakukan pengadaan control atmosphere storage, sehingga ketika terjadi gejolak harga, maka komoditas yang disimpan dalam control atmosphere storage tersebut bisa dikeluarkan untuk meredam inflasi," ujar Kepala BI KPw Kaltim Budi Widihartanto dikutip dari Antara, Minggu, 6 Agustus.
Control atmosphere storage mampu menyimpan komoditas dengan kualitas terjaga selama enam bulan seperti cabai, bawang merah maupun komoditas lain yang sering menjadi pendorong inflasi.
Sedangkan kondisi Kaltim secara umum kebutuhan bahan pangan masih didatangkan dari luar daerah seperti dari Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah, namun pada momentum tertentu harga komoditas tersebut mahal karena beberapa hal.
Sejumlah yang memengaruhi naiknya harga tersebut antara lain karena banyak daerah yang gagal panen, kemudian akibat cuaca buruk di laut yang bisa menghambat lalu lintas kapal pengangkut komoditas penting untuk konsumsi masyarakat.
Untuk itu, melalui control atmosphere storage yang dimiliki, maka ketika terjadi panen raya di daerah lain baik panen cabai, bawang dan lainnya, maka harga cenderung murah, sehingga Kaltim bisa membeli komoditas tersebut dalam jumlah banyak untuk disimpan dalam control atmosphere storage.
Baca juga:
Komoditas tersebut kemudian akan dikeluarkan ketika pasokan tersendat yang menyebabkan harga bergejolak, baik tersendat pasokan karena banyak daerah yang gagal panen maupun cuaca buruk yang menghambat perjalanan.
"Dari BI tahun ini juga sudah melakukan rekomendasi untuk pembelian control atmosphere storage yang proporsional, bukan yang besar karena biaya perawatan dan operasional yang besar pasti lebih mahal. Jika dibutuhkan, BI juga bisa membantu pengadaan," kata Budi.
Sebelumnya, saat bincang santai sambil makan malam dengan wartawan, ia juga mengatakan, Kaltim selalu kompak dalam mengendalikan inflasi, terutama peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang aktif melibatkan banyak pihak.