Kecam Praktik Menjijikkan di Pusat Perekrutan Tentara, Presiden Zelensky: Banyak Pelanggaran
JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam praktek-praktek "menjijikkan", yang terungkap dalam audit terhadap pusat-pusat perekrutan militer Ukraina dan berjanji untuk memperbaiki sistem tersebut dengan menempatkan orang-orang yang mengerti arti perang.
Presiden Zelensky menyatakan kemarahannya atas korupsi yang ditemukan selama audit bulan lalu, setelah insiden kesalahan besar terungkap di Pelabuhan Odesa di Laut Hitam.
"Kami telah melakukan pembicaraan yang mendetail," kata Presiden Zelensky dalam pidato video malamnya, setelah bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko dan kepala dinas keamanan SBU Vasyl Maliuk.
"Penyelidikan ini mengungkap banyak pelanggaran," ungkap Wakil Presiden Zelensky.
"Dan mereka terus terang menjijikkan."
Penyelidikan terhadap kantor-kantor perekrutan merupakan bagian dari kampanye jangka panjang untuk membasmi korupsi, sebuah isu penting karena Ukraina sedang gencar-gencarnya berkampanye untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.
Presiden Zelensky mengatakan, semua semua temuan dari penyelidikan ini akan diumumkan kepada publik dan akan diproses secara hukum.
"Kesimpulannya jelas: sistem perekrutan membutuhkan orang-orang yang memahami nilai melindungi Ukraina," tandasnya.
"Pusat-pusat perekrutan harus diisi oleh orang-orang yang telah melihat perang, mengalaminya," tambahnya. "Dan mereka yang, sayangnya, mungkin telah kehilangan anggota tubuh tetapi tidak kehilangan martabat mereka dan tidak kehilangan Ukraina. Izinkan saya berterima kasih kepada mereka," urainya.
Sementara itu, kepala pusat rekrutmen militer di Odesa yang dituduh melakukan korupsi dan penggelapan diperintahkan, untuk ditahan dalam penahanan pra-persidangan bulan lalu.
Diketahui, pejabat tersebut dituduh memperoleh dana tanpa penjelasan yang setara dengan lebih dari 5 juta dolar AS. Laporan-laporan media Ukraina mengatakan, keluarganya telah memperoleh properti di Spanyol.