Penjelasan Mengapa Supermoon Picu Gelombang Tinggi, Ada Tarikan Bulan-Bumi
YOGYAKARTA - Fenomena langit supermoon atau bulan purnama super terjadi pada awal bulan Agustus. Fenomena ini mengakibatkan gelombang tinggi di sejumlah perairan, yang bisa mencapai 1 hingga 4 meter. Mengapa supermoon picu gelombang tinggi?
Saat ada fenomena supermoon, masyarakat pesisir atau yang tinggal di sekitar pantai diminta untuk waspada. Supermoon bisa memicu gelombang tinggi dan banjir air laut atau rob. Namun masih banyak yang belum paham hukum alam dari fenomena supermoon dan pasang surut air laut. Lantas mengapa supermoon bisa memicu gelombang tinggi?
Apa Itu Supermoon?
Sebelum memahami hukum tarik menarik dari fenomena alam ini, Anda perlu lebih dulu mengetahui apa itu supermoon. Supermoon adalah fenomena alam saat bulan berada di jarak terdekat dengan bumi atau disebut perigee.
Jarak Bulan yang sangat dekat dengan Bumi membuat sinar Bulan (pantulan sinar matahari) menjadi tampak lebih besar, lebih terang, dan lebih dekat dari biasanya. Saat terjadi supermoon, kondisi matahari, bulan, dan bumi akan terletak di satu garis lurus.
Fenomena supermoon terjadi karena orbit bulan yang mengelilingi bumi tidak membentuk lingkaran sempurna. Kondisi tersebut terjadi akibat pengaruh gravitasi bumi. Orbit bulan yang mengelilingi bumi berbentuk elips, sehingga akan terlihat seperti lingkaran memanjang atau oval.
Mengapa Supermoon Picu Gelombang Tinggi?
Fenomena supermoon bisa menyebabkan efek di Bumi karena adanya hubungan gaya tarik gravitasi Bumi-Bulan. Ketika Bulan berada lebih dekat dengan Bumi atau saat masa perigee, maka gaya gravitasi Bulan akan semakin kuat.
Berdasarkan penjelasan Lembaga Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), Bulan dan Bumi saling tarik-menarik. Tarikan dari gravitasi Bulan menyebabkan lautan jadi menonjol di kedua sisi. Kedua sisi tersebut yakni yang paling dekat dengan bulan dan sisi terjauh dari bula.
Tonjolan tersebut mengakibatkan terjadinya pasang air laut. Sementara titik rendah adalah tempat surutnya air laut. NASA menyebut bahwa pasan surut dan naiknya air laut terjadi saat daratan Bumi berputar melalui tonjolan akibat tarikan gravitasi Bulan.
Baca juga:
NASA juga menyebut bahwa ketika kondisi Bumi, Matahari, dan Bulan sejajar maka kekuatan gravitasi Bulan akan bergabung membuat terjadinya pasang yang sangat tinggi. Kondisi ini disebut sebagai pasang musim semi. Selain itu, akan terjadi pasang surut yang sangat rendah di mana air laut dipindahkan.
Ketika Matahari berada di titik atau sudut yang tepat ke Bulan maka air laut mengalami pasang sedang. Kondisi pasang sedang ini disebut dengan pasang perbani. Sebenarnya tonjolan pasang surut Bumi tidak sejajar persis dengan posisi Bulan. Sebab Bulan mengorbit ke arah yang sama dengan rotasi bumi. Dibutuhkan waktu ekstra untuk titik mana pun di planet Bumi bisa berputar dan berada tepat di bawah Bulan.
Lembaga kelautan dan atmosfer AS (NOAA) mengatakan pasang surut gelombang di atas rata-rata akan terjadi satu kali dalam sebulan. Fenomena tersebut terjadi saat Bulan berada pada perigee atau titik paling dekat dengan Bumi. NOAA juga menyebut bahwa sekitar dua minggu setelahnya maka bulan berada paling jauh dari Bumi sehingga pasang surut bulan lebih kecil.
Demikian ulasan mengapa supermoon picu gelombang tinggi. Gelombang tinggi atau pasang air laut saat terjadi fenomena supermoon disebabkan oleh gaya tarikan gravitasi bulan yang semakin kuat ketika posisinya semakin dekat dengan bumi.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.