MUI Dukung Bobby Nasution Minta Aparat Hukum Tindak Tegas Begal di Medan
MEDAN - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Sumatera Utara, mendukung Wali Kota Medan Bobby Nasution yang meminta aparat penegak hukum menindak tegas pelaku begal sadis di daerah ini.
"Kita mendukung pak wali meminta pihak kepolisian menindak tegas geng motor dan begal, karena tindakan mereka sangat meresahkan masyarakat," kata Ketua MUI Kota Medan Hasan Matsum dilansir ANTARA, Rabu, 2 Agustus.
Tidak hanya meresahkan masyarakat, lanjut dia, tetapi aksi para pelaku kekerasan dan kriminal jalanan tersebut juga sangat membahayakan masyarakat yang menjadi korban.
Tak sedikit warga di Ibu kota provinsi Sumatera Utara itu yang menjadi korban begal harus kehilangan harta benda, seperti sepeda motor dan bahkan nyawa.
Tercatat seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bernama Insanul Anshori Hasibuan tewas menjadi korban pembacokan komplotan begal di Medan, Rabu (14/6) dini hari.
MUI meminta Polrestabes Medan maupun Polres Pelabuhan Belawan agar lebih intens menggelar patroli, terutama di kawasan rawan tindak kekerasan maupun kriminal jalanan.
"Sebab, keberadaan mereka (begal, red) cukup meresahkan dan membahayakan masyarakat," tegas Hasan.
Baca juga:
- Prabowo Diminta Tak Salah Pilih Cawapres, Harus Tokoh Pendulang Suara
- NasDem Anggap Figur NU Bisa Tambal Kelemahan Anies Baswedan
- Deputi Biro Pers Istana Bey Machmudin hingga Guru Besar Unpad Diusulkan DPRD Jadi Calon Pj Gubernur Jabar
- Menko Polhukam Sebut Analisis TPPU Panji Gumilang Sudah Diserahkan ke Polisi
Satreskrim Polrestabes Medan sebelumnya menembak mati seorang pelaku begal sadis bernama Bima Bastian alias Jarot ketika diamankan di kawasan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Minggu (9/7) dini hari.
Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda menjelaskan selain pelaku begal, Jarot juga seorang residivis kasus pencurian kendaraan bermotor dan narkotika pada 2019.
"Pelaku Jarot terbukti melakukan aksi kejahatan menyatroni salon di Jalan Flamboyan dan di Jalan Dr Mansyur pada beberapa waktu lalu," ungkap dia.
Valentino menyebut dari hasil penyelidikan yang dilakukan Satreskrim Polrestabes Medan total ada delapan laporan kejahatan dilakukan oleh pelaku tersebut.
Dalam setiap melakukan aksinya, jelas dia, pelaku ini menggunakan senjata airsoft gun jenis pistol.
"Pada saat hendak diamankan petugas, pelaku melawan dan mencoba melukai petugas hingga akhirnya diberikan tindakan tegas terukur hingga meninggal dunia," katanya.
Dari tangan pelaku, turut disita barang bukti airsoft gun yang digunakan untuk melakukan aksi kejahatan terhadap masyarakat di Kota Medan.
"Tindak tegas terukur yang dilakukan sebagai bentuk komitmen Polrestabes Medan dan jajaran memberantas para pelaku begal. Saat ini jasad pelaku sudah dibawa ke RS Bhayangkara," tutur Valentino.