Kunker ke Jepang, Menteri Teten Lihat Peluang Kerja Sama di Bidang Pengolahan Hasil Perikanan

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki bertemu dengan sejumlah perusahaan perikanan terbesar di Jepang, termasuk di antaranya Marusen Suisan dan Nagasaka Unagi Farm, dalam kunjungan kerjanya ke Jepang.

Dalam kesempatan itu, dia melihat peluang kerja sama yang dapat digarap antara Indonesia dan Jepang di bidang pengolahan hasil perikanan.

"Kami bisa menjajaki kemungkinan kolaborasi teknologi untuk meningkatkan kualitas dan keragaman produk olahan seafood, seperti saus untuk campuran seafood dan asinan ikan. Kemitraan ini dapat menghasilkan keuntungan bersama, memanfaatkan keahlian masing-masing untuk menciptakan produk yang inovatif dan ramah pasar," ujar Menteri Teten melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 1 Agustus.

Dikatakan Teten, produksi perikanan tangkap di Indonesia, khususnya perikanan laut tumbuh 2,23 persen dan perairan umum darat 2,71 persen pada 2020. Selain itu, perdagangan bilateral untuk produk perikanan Indonesia cukup menggembirakan, dengan perkiraan nilai ekspor sebesar 6,24 miliar dolar AS dan volume sebesar 1,22 juta ton pada 2022.

Menurutnya, Jepang merupakan salah satu negara tujuan utama ekspor perikanan Indonesia, dengan total ekspor sebesar 1.431,5 ton.

Tentunya, kerja sama dengan Jepang di bidang perikanan bertujuan untuk memperluas jaringan informasi perdagangan bagi kedua negara.

Teten menyadari pentingnya berbagi wawasan pasar dan data perdagangan untuk meningkatkan pemahaman Indonesia tentang preferensi konsumen dan pola permintaan yang mengarah pada keputusan perdagangan yang lebih strategis dan potensi pertumbuhan di sektor perikanan.

Selain itu, dia juga mengeksplorasi potensi kerja sama dengan Nagasaka Unagi Farm dalam budidaya sidat di Indonesia.

Sidat adalah komoditas yang menjanjikan untuk ekspor dan Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi dengan bantuan teknologi canggih dari Jepang.

"Jepang, sebagai salah satu negara tujuan ekspor utama di sektor perikanan dan pasar yang signifikan untuk produk perikanan, khususnya sidat, menjadi salah satu negara yang peluangnya sangat baik untuk kami ajak kerja sama terkait ini," katanya.

Kunjungan ke Nagasaka Unagi Farm ini menurut Teten memberikan pelajaran yang besar terutama dari sisi kemajuan luar biasa yang dibuat Jepang dalam budidaya sidat melalui penggunaan teknologi canggih.

Dia melihat potensi besar untuk bekerja sama dengan Nagasaka Unagi Farm dalam mendorong pengembangan budidaya sidat di Indonesia.

"Dengan mengadopsi kemajuan teknologi serupa dan membangun bisnis inkubator ternak, kami dapat meningkatkan produksi sidat dan memenuhi permintaan pasar luar negeri secara efektif," ucap dia.

Kolaborasi ini diharapkan dapat merevolusi sektor akuakultur di Indonesia, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, dan membuka peluang kerja bagi masyarakat.

"Kerja sama ini juga memperkuat hubungan perdagangan antara kedua negara dan memanfaatkan potensi sumber daya perikanan Indonesia yang sangat besar," ungkapnya.

Tak sampai disitu, Menteri Teten juga menemukan peluang kerja sama di bidang makanan halal.

Kunjungannya ke Sariraya, pelopor bisnis makanan halal Indonesia di Jepang, memberikan wawasan tentang pentingnya sertifikasi halal bagi Usaha Mikro Kecil (UMK) Indonesia untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar internasional.

Indonesia memiliki potensi ekonomi syariah terbesar keempat di dunia dan produk halal dengan sertifikasi dapat meningkatkan kepercayaan dunia terhadap ekspor Indonesia.

Melalui kerja sama dengan Sariraya, Teten berharap dapat memfasilitasi ekspor produk makanan dan minuman halal ke Jepang dan pasar internasional lainnya.

"Dengan memanfaatkan keahlian kedua belah pihak, kami dapat memperkuat posisi produk halal Indonesia di pasar global," jelas dia.

Lewat kerja sama ini, diharapkan bisa membuka jalan baru untuk pertumbuhan dan kemakmuran antara kedua negara.

"Mari kami bekerja bahu-membahu untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi kedua bangsa," imbuhnya.