Dua Bulan Tersesat di Laut Lepas dengan Kapal Rusak, Pelaut Australia dan Anjingnya Mampu Bertahan Hidup
JAKARTA - Seorang pelaut Australia ditemukan setelah berhasil bertahan hidup selama dua bulan tersesat di Samudra Pasifik, lantaran perahunya rusak karena badai.
Tim Shaddock yang 51 tahun dan anjingnya yang bernama Bella, bertahan hidup dengan makan ikan mentah dan minum air hujan.
Keduanya meninggalkan Meksiko untuk berlayar menuju Polinesia Prancis pada Bulan April. Beberapa minggu kemudian, perahu mereka rusak akibat badai, membuat mereka terombang-ambing di lautan Pasifik Utara.
Dia ditemukan dalam keadaan kurus dan berjenggot lebat ketika sebuah helikopter menemukan perahunya, lapor 9News Australia.
Shaddock diselamatkan oleh kapal pukat tuna dan dalam kondisi "stabil dan sangat baik" dengan "tanda-tanda vital yang normal", kata dokter di kapal pukat tersebut, dilansir dari The National News 25 Juli.
Yang tidak kalah mengejutkan, sang anjing, Bella, juga dalam keadaan aman dan sehat saat ditemukan dan kemudian ikut dievakuasi.
Shaddock diketahui memulai pelayaran sejauh 6.000 km dari La Paz di Meksiko. Namun, ia tersesat dalam cuaca buruk, setelah mengalami masalah dengan peralatan elektronik kapalnya.
"Saya telah melalui cobaan yang sangat berat di laut," katanya kepada 9News.
"Saya hanya butuh istirahat dan makanan yang baik, karena saya sudah lama sendirian di laut. Selain itu, saya dalam kondisi sangat sehat," ujarnya.
Shaddock mengatakan, alat tangkap ikan telah membantunya bertahan hidup. Dia menghindari sengatan matahari dengan berlindung di bawah kanopi perahunya.
Setelah penyelamatannya, dia digambarkan tersenyum, dengan monitor tekanan darah di lengannya. Kapal pukat tuna tersebut kembali ke Meksiko, di mana Shaddock akan menjalani tes medis dan menerima perawatan lebih lanjut, jika diperlukan.
Terpisah, Profesor Mike Tipton, seorang ahli kelangsungan hidup di lautan, mengatakan kepada 9News, kisah ini tidak jauh berbeda dengan yang dialami oleh karakter Tom Hanks dalam film 'Cast Away' tahun 2000.
Dia mengatakan, kehadiran anjing pendamping Shaddock di atas kapal bisa "membuat perbedaan".
"Anda hidup dari hari ke hari dan Anda harus memiliki sikap mental yang sangat positif untuk melewati cobaan seperti ini dan tidak menyerah," terangnya.
Baca juga:
- Khawatir Jika Pembakaran Al-Qur'an Terus Terjadi, PM Swedia: Kita Menghadapi Risiko
- Khawatir Jika Pembakaran Al-Qur'an Terus Terjadi, PM Swedia: Kita Menghadapi Risiko
- Pejabat Rusia dan China Akrab dengan Kim Jong-un Saksi Rudal Terbaru Korut, PBB: Tanggung Jawab Bersama Tegakkan Resolusi
- Presiden Erdogan Gelar Pertemuan dengan Abbas dan Haniyeh, Faksi Palestina Sepakati Pemerintah Persatuan Pekan Ini?
"Tetapi juga, memiliki rencana, menjatah diri sendiri dalam hal air dan makanan, benar-benar merupakan rahasia untuk bertahan hidup dalam perjalanan panjang," sambungnya.
"Bayangkan betapa gelap dan sepinya di luar sana pada malam hari," tandas Tipton
Dia bisa makan makanan kecil, kata laporan itu.
Tipton mengatakan, Shaddock sekarang harus secara bertahap menyapih dirinya kembali ke pola makan normal.
"Ini harus perlahan-lahan kembali normal dan dia mungkin perlu diawasi selama beberapa bulan," pungkasnya.