Mengenal Sindrom Malabsorpsi, Gangguan Pencernaan yang Pengaruhi Penyerapan Nutrisi dari Makanan
YOGYAKARTA – Malabsorpsi adalah sebutan untuk gangguan yang memengaruhi kemampuan menyerap nutrisi dari makanan. Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan bahkan malnutrisi yang disebabkan kurangnya nutrisi karena ketidakmampuan tubuh dalam menyerapnya nutrisi yang dimakan.
Dalam proses mencerna makanan, terdapat tiga proses. Pertama adalah memecah makanan menjadi potongan-potongan yang mudah dicerna. Kedua, menyerap semua nutrisi makanan dan ketiga, menghilangkan limbah yang tersisa ketika semua nutrisi telah terserap. Maka bila Anda mengalami gangguan pencernaan, penyebabnya adalah salah satu dari gangguan proses cerna tersebut. Kalau gangguan malabsorpsi, mencakup tahap kedua mencerna makanan, yang juga termasuk intoleransi makanan karena kekurangan enzim tertentu dalam tubuh.
Orang dengan sindrom malabsorpsi sering mengalami diare sebagai efek samping. Ini disebabkan makanan bergerak terlalu cepat melalui usus sehingga nutrisi tidak dapat diserap. Dalam jangka pendek, malabsorpsi akan menyebabkan gangguan pencernaan akibat ketidakmampuan mencerna makanan tertentu. Seiring waktu, tubuh Anda akan mulai menunjukkan tanda-tanda kekurangan makronutrisi dan gizi, seperti pengecilan otot dan penurunan kekebalan. Kekurangan mikronutrien atau vitamin dan mineral, dapat memengaruhi mata, tulang, kulit, dan rambut Anda.
Terdapat empat jenis malabsorpsi, diantaranya sebagai berikut:
1. Malabsorpsi karbohidrat
Beberapa orang sensitif terhadap karbohidrat atau gula. Anda mungkin mengalami ini terutama ketika ditandai dengan munculnya rasa nyeri, banyak produksi gas, dan perut kembung. Kondisi ini disebabkan karbohidrat tak sepenuhnya terserap di usus kecil lalu akan difermentasi oleh bakteri di usus besar. Bakteri memecahnya menjadi gas dan asam lemak rantai pendek. Gas menyebabkan gas usus, dan asam lemak rantai pendek menyebabkan tinja berlemak.
2. Malabsorpsi lemak
Ini adalah jenis malabsorpsi yang paling umum dan tidak hanya disebabkan satu faktor saja. Lemak yang tidak terserap usus kecil akan masuk ke usus besar dan menyebabkan tinja berlemak atau steatorrhea. Kotoran berlemak berminyak dan berair dan sangat bau. Mereka mungkin berwarna terang dan mengapung. Malabsorpsi lemak juga menyebabkan malabsorpsi vitamin yang larut dalam lemak yaitu A, D, E dan K.
3. Malabsorpsi asam empedu
Kadang-kadang malabsorpsi lemak terjadi karena kurangnya empedu akibat penyakit kandung empedu, saluran empedu, dan hati. Tapi terkadang bisa disebabkan masalah lain, yaitu karena meninggalkan sisa asam empedu di usus kecil dan efek sampingnya mengalami malabsorpsi asam empedu. Garam empedu yang tersisa memicu usus besar Anda untuk mengeluarkan air, menyebabkan diare kronis.
4. Malabsorpsi protein
Malabsorpsi protein biasanya tidak terjadi dengan sendirinya kecuali Anda memiliki intoleransi jenis makanan tertentu, mengutip Cleveland Clinic, Jumat, 28 Juli. Contohnya intoleransi gluten dan protein susu.
Itulah empat jenis malabsorpsi yang umum dialami. Sindrom malabsorpsi akan terlihat seperti gangguan pencernaan diikuti gejala berikut ini:
- Sakit perut
- Distensi perut
- Kembung
- Mual dan muntah
- Diare
- Steatorrhea atau feses berlemak.
Kalau gejala di atas sering dialami, seseorang bisa mengalami kekurangan gizi makronutrien dan penurunan berat badan yang tak disengaja. Terjadi pula gangguan otot, sering infeksi, mudah memar, kulit kering dan lesi kulit, rambut kering dan rontok, dehidrasi, edema, lekas marah, apatis, kelelahan, siklus menstruasi tak teratur, dan keterlambatan pertumbuhan pada anak. Kekurangan gizi juga muncul masalah, seperti rabun senja, tulang lemah atau nyeri tulang, gusi berdarah dan mimisan, sakit lidah atau lidah merah, pucat, lemah dan pusing.
Baca juga:
- Apa yang Menyebabkan Perut Kembung? Penting Diidentifikasi karena Sering Dianggap Sepele
- Penyebab Gas Berlebih di Perut hingga Menyebabkan Kembung, Perhatikan Hal Ini
- Hasil Studi Temukan Konsumsi Probiotik dan Antidepresan Bisa Kurangi Gejala Depresi
- 7 Cara Efektif Mengatasi Sakit Perut Tanpa Minum Obat
Diagnosis sindrom malabsorpsi membutuhkan proses. Biasanya penyedia layanan kesehatan akan memeriksa riwayat dan gejala yang dialami termasuk apakah memiliki penyakit gastrointestinal kronis. Beberapa gejala yang dicurigai menandai sindrom malabsorpsi, diantaranya tekstur feses berlemak dan diare kronis, anemia, dan pengecilan otot. Pengobatan sindrom malabsorpsi dilakukan sesuai prosedur medis dan faktor yang memengaruhi.