Dukung Pencegahan Stunting, Menteri PUPR Tegaskan Pentingnya Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan pentingnya penyediaan sarana prasarana air bersih dan sanitasi untuk pencegahan stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak balita.
"Apabila anak-anak Indonesia tidak mendapatkan air bersih dan sanitasi yang baik akan berisiko stunting, ini harus dihindari. Oleh karenanya, pemerintah gencar melaksanakan program penyediaan air bersih dan sanitasi," kata Basuki dalam keterangan resminya, Senin, 24 Juli.
Dia menyebut, dukungan terkait penyediaan sarana prasarana air bersih dan sanitasi tersebut akan dijalankan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, yakni melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).
Pelaksanaan kegiatan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) bertujuan untuk mendistribusikan anggaran infrastruktur kerakyatan hingga ke desa/pelosok, serta mendorong perekonomian masyarakat dan memperluas lapangan pekerjaan.
Berdasarkan SK Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional tentang penetapan lokasi fokus intervensi penurunan stunting, penyediaan infrastruktur air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat tahun 2023, direncanakan tersebar di 246 kabupaten/kota di 12 provinsi dengan skema percepatan khusus.
Pada tahun ini, dukungan penanganan stunting Kementerian PUPR dilaksanakan secara bertahap melalui program Pamsimas di 964 desa dengan anggaran mencapai Rp385,6 miliar.
Sedangkan untuk Sanimas Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) tersebar di 1.890 desa dengan total anggaran Rp661,5 miliar. Program ini akan menyasar 66.150 kepala keluarga (KK) dan 28.350 tenaga kerja.
Sekadar informasi, program Pamsimas dan Sanimas berkontribusi pada pencegahan stunting melalui intervensi sensitif atau pengaruh tidak langsung, yakni dengan penyediaan sarana air minum dan sanitasi.
Baca juga:
Selain menyediakan sarana dan prasarana sanitasi layak berupa pembangunan jamban dan tangki septik individual maupun komunal, kegiatan Sanimas SPALD-S juga mendorong perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.
Pencegahan stunting dengan penyediaan fasilitas air bersih dan sanitasi sendiri merupakan Program Prioritas Nasional yang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR
Sejak 2018 hingga 2022, dukungan program Pamsimas telah dilaksanakan di 1.781 lokasi dengan anggaran mencapai Rp559 miliar dan Sanimas di 4.099 lokasi dengan anggaran sebesar Rp1,8 triliun.