PAM Jaya Targetkan Pasang 19 Ribu Sambungan Pipa Air Bersih Baru Hingga Agustus 2024

JAKARTA - Direktur Utama Perumda Air Minum (PAM) Jaya menargetkan percepatan pemasangan pipa baru yang melayani penyaluran air bersih kepada pelanggan. Rencananya, bakal ada 19 ribu sambungan baru hingga bulan Agustus 2024.

Percepatan pemasangan pipa baru ini dilakukan lewat kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Hari ini kami juga sedang melakukan meeting dengan Kementerian PUPR untuk percepatan pemasangan sampai Agustus 2024 itu, ada 19 ribu sambungan baru," kata Arief saat ditemui di kantor PAM Jaya Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juli.

Sampai saat ini jumlah sambungan pipa PAM Jaya mencapai 960 ribu. Dengan adanya penambahan pipa baru selama satu tahun ke depan, maka total sambungan akan menjadi 980 ribu.

Arief melanjutkan, percepatan penambahan sambungan pipa air PAM ini diperlukan untuk memfasilitasi peralihan penggjnaan menggunakan air tanah menjadi air perpipaan oleh pelanggan, baik pada tataran rumah tangga maupun tempat usaha.

"Kalau ada beberapa lokasi yang sudah ditentukan untuk tidak dieksploitasi air tanahnya, sementara air pipanya belum sampai, akhirnya malah menimbulkan kecemasan. karena kebutuhan airnya tetap harus jalan. Jadi, yang dilakukan PAM adalah melakukan percepatan terhadap pemasangan," urai Arief.

Sampai saat ini, cakupan layanan PAM Jaya di Jakarta masih sebesar 65 persen atau kepada 908 ribu pelanggan. Kapasitas produksi air perpipaan yang dihasilkan masih sebanyak 20.725 liter per detik.

Arief menyebut pihaknya memiliki target pemenuhan cakupan layanan yang ditargetkan mencapai 100 persen pada tahun 2030. Sebagai upaya sosialisasi kepada masyarakat, PAM Jaya menggandeng Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia dalam melakukan kajian dan asesmen.

"Dalam berbagai macam sosialisasi percepatan pemasangan pipa sampai 2030, sektor akademisi menjadi target kita untuk kita sentuh untuk membantu kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Salah satunya dampak lingkungan, dampak sosial, itu memerlukan perspektif dari sisi sektor akademis," urai Arief.

"Ini akan kita lakukan juga asesmen terhadap apa yang sudah kita layani untuk eksisting pelanggan. sehingga kita bisa mengukur, ada skor seberapa cepat PAM Jaya melakukan fit back perbaikan-perbaikan terhadap pelayanan yang selama ini sudah ada," lanjutnya.