Indonesia-Malaysia Teken 10 Perjanjian Kerja Sama di Bidang Pendidikan
JAKARTA - Indonesia dan Malaysia menandatangani 10 nota kesepahaman (MoU), kesepakatan (MoA), dan kerja sama (MoC) di bidang pendidikan tinggi yang akan melibatkan sejumlah lembaga, asosiasi, dan universitas dari kedua negara.
"Hari ini, saya pikir kita perlu meningkatkan hubungan ke tahap yang lebih baik, terutama di sektor pendidikan tinggi," kata Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia Dato Seri Mohamed Khaled Nordin di sela-sela upacara penandatanganan di Jakarta, Selasa, dikutip Antara.
Nordin menghadiri upacara penandatanganan dalam kunjungan pertamanya ke Indonesia sebagai Menteri Pendidikan Tinggi.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk memberikan dukungan atas berbagai kerjasama baru yang dicapai antara perguruan tinggi Indonesia dan Malaysia.
Nordin mengatakan, hubungan Indonesia dan Malaysia di bidang pendidikan tinggi bukanlah hal baru. 10 kerja sama yang disepakati dimaksudkan untuk semakin mempererat hubungan kedua negara di bidang tersebut.
Kesepuluh kerja sama tersebut antara lain kerja sama antara University of Technology Malaysia (UTM) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mempromosikan penelitian dan pengembangan, serta kerja sama peningkatan 17 agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs) antara National Council of Guru Besar (Majlis Profesor Negara /MPN) dan Forum Guru Besar Indonesia (FGBI).
Selanjutnya, kerja sama antara Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dengan PT Tracol Asia untuk membuka UKM Offshore Center di Jakarta, UKM dan Universitas Padjadjaran menghasilkan 250 lulusan doktor di bidang kedokteran, dan UKM dengan Universitas Pendidikan Indonesia menghasilkan 3 ribu sarjana dan pascasarjana.
Selain itu, juga telah dijalin kerjasama antara Northern University Malaysia (Universiti Utara Malaysia /UUM) dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, UUM dan UIN Sunan Ampel Surabaya, serta antara University of Malaya (UM) dan Universitas Negeri Malang ( UNM) dalam bidang keilmuan dan sumber daya manusia.
Sementara itu, kerja sama antara Malaysian Qualifications Agency (MQA) dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bertujuan untuk meningkatkan kelayakan akademik, sedangkan kerja sama antara Universitas Tenaga Nasional (UNITEN) dan PLN Institute of Technology berupaya mewujudkan inisiatif strategis internasional , yang fokus pada sektor energi.
Baca juga:
- Perahunya Kabur Ditiup Angin saat Ceburkan Diri Ambil Dayung Jatuh, Dwi Tenggelam di Gili Rengit
- Menlu Ukraina Anggap Rusia Bahayakan Keamanan Pangan Global
- Mahfud MD: Intrik Politik dalam Pemilu Sah-sah Saja, Tapi Jangan Munculkan Perpecahan
- KAI Berharap Peran Masyarakat Awasi Kegiatan Mencurigakan di Jalur Kereta Api Imbas Pencurian Besi Rel di Garut
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek RI Prof. Ir. Nizam berharap kerjasama tersebut dapat semakin mempererat hubungan persahabatan kedua negara.
Ia juga berharap kerja sama di bidang pendidikan tinggi dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara melalui pengembangan manusia dan inovasi mengingat Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) saat ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi global.
“Sangat penting bagi kita untuk membangun pertumbuhan ekonomi ini melalui pengembangan manusia dan inovasi. Sehingga kerja sama pendidikan tinggi ini akan memberikan manfaat dan dampak yang sangat besar bagi kemajuan ASEAN sebagai sebuah komunitas,” ujarnya.