BKSDA Riau Giring Kawanan Gajah Liar Jauhi Permukiman Warga
PEKANBARU - Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau menggiring kawanan gajah liar yang jumlahnya belasan ekor menjauhi perkebunan dan pemukiman warga di Kelurahan Maharani dan Kelurahan Rantau Panjang, Kota Pekanbaru.
"Belasan ekor gajah itu sempat membuat panik warga dua kelurahan di Kota Pekanbaru itu, satwa dilindungi itu berhasil digiring menjauhi perkebunan dan pemukiman dan saat ini kawanan gajah tersebut sudah berada di Tahura, Minas," kata Kepala Bidang Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau Mustafa Nazura di Pekanbaru dilansir ANTARA, Senin, 17 Juli.
Mustafa mengatakan, petugas BKSDA Riau melakukan proses penggiringan dengan cara menyalakan mercun agar kawanan gajah menjauhi kebun dan pemukiman warga. Gajah diusir hingga mengarah ke Tahura.
Tindakan tersebut dilakukan terkait ada informasi warga mulai resah kehadiran kelompok gajah liar merusak tanaman di kebun mereka. Kawanan hewan berbadan besar itu dilaporkan juga merusak dua rumah warga.
Edi Martop, salah satu warga yang mengalami kerugian akibat tanaman ubi, pisang dan pepaya dirusak kawanan gajah seluas 30 hektare tanaman.
"Puluhan hektar tanaman yang dirusak gajah berada di dua kelurahan. Bahkan kawanan gajah itu juga merusak tanaman warga di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tengku Mahmud," katanya.
Kawanan gajah berjumlah 11 ekor empat di antaranya sudah dewasa itu sudah muncul sejak Jumat (7/7) namun belum ada tindakan pihak terkait kendati mereka sudah melapor ke RT, lurah hingga polisi kehutanan.
Sejak kemunculan gajah, warga setempat tidak dapat tidur nyenyak dan berusaha mengusir kawanan gajah dengan menyalakan api.
"Kalau tanaman kami dirusak, apa yang kami jual untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kami," kata Edi.
Kabid Perlindungan Hutan BKSDA Riau Ujang H mengatakan,, sejak 7 Juli 2023 sudah berupaya menurun tim mitigasi dan sampai Senin (17/7) ini tim masih berupaya melakukan penghalauan di lokasi.