Sampah dan Sedimentasi Jadi Persoalan Drainase di Semarang
SEMARANG - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebutkan kendala yang dihadapi sistem drainase adalah penumpukan sampah dan sedimentasi atau endapan lumpur.
"Drainase saya lihat dalam kondisi baik. Tapi ini ada masalah sampah. Jadi ini mau membuat drainase sebagus apapun, selama ada sampahnya numpuk, sedimennya tidak diambil, ya sama saja," katanya dilansir ANTARA, Rabu, 12 Juli.
Hal tersebut disampaikan Ita, sapaan akrab Hevearita, usai mengikuti upacara pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahap II di Lapangan Merbau, Banyumanik, Semarang.
Menurut dia, langkah yang akan dilakukan adalah perawatan drainase yang ditingkatkan melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang yang memegang tugas pokok dan fungsi terkait.
Baca juga:
- Waketum Gerindra Pastikan Prabowo Siap Temui Megawati Apabila Senggang
- Sekretaris MA Hasbi Hasan Diduga Terima Uang Rp3 Miliar untuk Urus Perkara Pidana
- Jokowi Pastikan Pembangunan Istana Kepresidenan di IKN Berjalan Sesuai Target
- Puluhan Petugas dan 5 Kapal Diterjunkan Bersihkan Hamparan Sampah di Pantai Mangrove Muara Angke
Ita akan menginstruksikan UPTD Pemeliharaan Jalan dan Drainase di bawah DPU Kota Semarang, baik wilayah I, wilayah II, wilayah III, dan wilayah IV agar rutin melakukan perawatan di wilayah masing-masing.
Walaupun kondisi drainase di Kota Semarang sudah bagus, perawatannya perlu ditingkatkan.
"Pemkot Semarang juga menambah alat berat seperti 'backhoe', truk untuk rutin melakukan pengangkatan sedimen-sedimen. Saat ini kami juga membantu pengerukan di kali-kali, termasuk Kali Babon," katanya.
"Ini sesuai dengan aspirasi warga yang bilang sedimen di sana sudah tinggi. Kemudian normalisasi Kali Tenggang. Kami sudah rapat dengan Kementerian PUPR, di sana juga akan ada perbaikan," lanjutnya.