Pejabat Tinggi Moskow Akui 700 Ribu Anak-anak Dibawa dari Ukraina ke Dalam Wilayah Rusia
JAKARTA - Rusia telah membawa sekitar 700.000 anak-anak dari zona konflik di Ukraina ke dalam wilayah Rusia, kata Grigory Karasin, kepala komite internasional di Dewan Federasi, majelis tinggi parlemen Rusia.
"Dalam beberapa tahun terakhir, 700.000 anak-anak telah menemukan tempat berlindung bersama kami, melarikan diri dari pengeboman dan penembakan dari wilayah konflik di Ukraina," tulis Karasin di saluran pesan Telegram, melansir Reuters 4 Juli.
Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke negara tetangganya di bagian barat Ukraina pada Februari 2022. Moskow mengatakan, programnya untuk membawa anak-anak dari Ukraina ke wilayah Rusia adalah untuk melindungi yatim piatu dan anak-anak yang ditinggalkan di zona konflik.
Namun, Ukraina mengatakan banyak anak telah dideportasi secara ilegal, sementara Amerika Serikat mengatakan ribuan anak telah dipindahkan secara paksa dari rumah mereka.
Sebagian besar perpindahan orang dan anak-anak terjadi pada beberapa bulan pertama perang, serta sebelum Ukraina memulai serangan balasan besar-besaran untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang diduduki di timur dan selatan pada akhir Agustus.
Baca juga:
- Menhan Shoigu Sebut Rusia Berhasil Hancurkan 15 Pesawat dan 100 Persen Tank Leopard Ukraina di Donetsk
- Situasi di Prancis Berangsur Tenang: 3.200 Orang Diamankan Usai Kerusuhan, Mendagri Darmanin Soroti Peran Orang Tua
- Presiden Erdogan Sebut Pembakaran Al-Qur'an Bukan Kebebasan Berekspresi, Bagaimana Nasib Aksesi NATO Swedia?
- Israel Gelar Operasi Militer Terbesar Sejak 2002 di Tepi Barat: Tewaskan Delapan Warga Palestina dan Lukai Puluhan Lainnya
Pada Juli 2022, Amerika Serikat memperkirakan otoritas Rusia "mendeportasi secara paksa" 260.000 anak. Sementara Kementerian Integrasi Wilayah Pendudukan Ukraina mengatakan, sekitar 19.492 anak Ukraina saat ini dianggap dideportasi secara ilegal.