Situasi di Prancis Berangsur Tenang: 3.200 Orang Diamankan Usai Kerusuhan, Mendagri Darmanin Soroti Peran Orang Tua

JAKARTA - Situasi di Prancis berangsur membaik usai kerusuhan di sejumlah kota selama lima malam sejak Selasa pekan lalu, sementara ribuan orang diamankan aparat keamanan buntut peristiwa yang merusak ribuan kendaraan dan bangunan tersebut.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin dalam konferensi pers Hari Senin memuji kinerja aparat keamanan, menyoroti penangkapan ribuan orang terkait kerusuhan yang didominasi oleh remaja.

"Penegakan hukum telah berjalan sangat aktif. Sebanyak 3.200 orang telah ditahan dalam tiga hari, angka yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya, dengan mencatat usia rata-rata para tahanan adalah 17 tahun, seperti dilansir dari TASS 4 Juli.

"Dari 3.200 orang ini, 60 persennya tidak pernah bermasalah dengan hukum sebelumnya," lanjut Darmanin.

Lebih lanjut, Mendagri Darmanin mengatakan, "perlu untuk menjaga jalur komunikasi yang terbuka dengan lingkungan sekitar, pada saat yang sama bersikap keras terhadap para penjahat."

"Kita seharusnya tidak mencari penjelasan sosial atas kerusuhan yang tidak ada," yakinnya.

Kerusuhan pecah di Prancis sejak Selasa pekan lalu, setelah polisi menewaskan Nahel Merzouk, seorang remaja 17 tahun berdarah Aljazair-Maroko. Polisi yang menembaknya telah ditahan.

Sejak saat itu, perusuh telah membakar mobil, menjarah toko dan menargetkan balai kota, sekolah negeri dan properti milik negara. Pinggiran kota Paris dan Marseille di selatan telah menjadi titik api, seperti mengutip Reuters.

Mendagri Darmanin membidik keluarga yang membiarkan anak-anak membuat kekacauan di jalanan, mengatakan rata-rata dari mereka yang ditangkap berusia 17 tahun dengan beberapa di antaranya berusia 12 tahun.

"Ini bukan urusan polisi nasional atau gendarmerie atau wali kota atau negara, untuk menyelesaikan masalah seorang anak berusia 12 tahun yang membakar sekolah. Ini adalah masalah otoritas orang tua," kata Mendagri Darmanin dalam sebuah kunjungan ke Reims.

Sekitar 45.000 polisi akan dikerahkan selama empat malam berturut-turut, katanya, untuk mencoba menghentikan kerusuhan yang telah menyebabkan lebih dari 5.600 mobil dibakar, 1.000 properti pribadi dibakar atau dirusak dan 250 kantor polisi diserang.

Dalam pertemuan di Istana Kepresidenan pada Hari Minggu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pihak otoritas akan berpihak pada polisi dan gendarmerie.

Dia meminta Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kehakiman untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memulihkan ketertiban umum di negara tersebut.