Hadapi Perlawanan Sengit Rusia di Wilayah Timur, Militer Ukraina Klaim Keberhasilan di Wilayah Selatan
JAKARTA - Pasukan Ukraina mengalami kesulitan saat menghadapi serangan Rusia di garis depan wilayah timur, tetapi membuat kemajuan di dekat Kota Bakhmut dan wilayah selatan, kata wakil menteri pertahanan pada Hari Minggu.
Laporan-laporan Rusia di garis depan mengatakan, pasukan Moskow telah memukul mundur serangan-serangan Ukraina di dekat desa-desa di sekitar Bakhmut dan di daerah-daerah yang lebih jauh ke selatan, terutama di kota puncak bukit Vuhlear yang strategis.
Mereka juga melaporkan keberhasilan dalam menahan pasukan Ukraina di timur laut, seperti melansir Reuters 3 Juli, kendati laporan dari medan perang tidak dapat diverifikasi.
Diketahui, Rusia melancarkan serangan pesawat tak berawak semalam di Kyiv dan wilayah sekitarnya pada Hari Minggu setelah jeda selama 12 hari, dengan sistem pertahanan udara yang menghancurkan semua senjata yang mendekat.
Militer Ukraina tengah melakukan serangan balasan untuk merebut kembali daerah-daerah di timur dan selatan yang direbut dalam invasi Rusia selama 16 bulan. Kemajuan awal Ukraina telah berfokus pada mengamankan kelompok-kelompok desa di selatan.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar menulis di Telegram, "di mana-mana keadaan memanas" di bagian timur, dengan pasukan Rusia bergerak maju di dekat kota terkepung Avdiivka dan Maryinka di wilayah Donetsk.
"Selain itu, musuh telah memulai serangan di daerah Svatove," katanya, mengacu pada wilayah timur laut Ukraina di mana pasukan Rusia telah aktif.
"Pertempuran sengit sedang terjadi... Situasinya cukup rumit," sambungnya.
Maliar melaporkan "keberhasilan parsial" di selatan Bakhmut, yang direbut pada akhir Mei oleh pasukan Rusia setelah berbulan-bulan pertempuran sengit.
Sementara di front selatan, di mana pasukan Ukraina telah merebut kembali beberapa desa, Maliar mengatakan telah terjadi "kemajuan bertahap" di dua daerah.
"Pasukan kami menghadapi perlawanan sengit dari musuh, ranjau bom waktu dan pemindahan cadangan musuh, tetapi tanpa lelah menciptakan kondisi untuk kemajuan secepat mungkin," tulisnya.
Sementara itu, Jenderal Oleksander Tarnavskiy, yang bertanggung jawab atas front selatan mengatakan, pasukan Ukraina "secara sistematis menghancurkan musuh" dan melaporkan kematian beberapa ratus pasukan Rusia dalam 24 jam terakhir.
Baca juga:
- Kutuk Pembakaran Al-Qur'an, Kemlu Swedia: Sangat Menyinggung Umat Islam, Tidak Mencerminkan Pandangan Pemerintah
- Dua Orang Tewas dan 28 Lainnya Terluka dalam Penembakan di Baltimore, Mayoritas Korban Berusia di Bawah 18 Tahun
- Perusuh Tabrak Rumah Wali Kota di Prancis dan Lakukan Pembakaran, Anak-Istrinya Diserang Kembang Api saat Melarikan Diri
- Komandan Militer Ukraina Nilai Tank Prancis Punya Persenjataan Bagus Tapi Tidak Cocok untuk Serangan Balasan, Kenapa?
Terpisah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan penghargaan kepada para tentara di Pelabuhan Odesa dan bersumpah: "Musuh sama sekali tidak akan mendikte persyaratannya di Laut Hitam!"
Presiden Zelensky dan Panglima Militer Ukraina Jenderal Valery Zaluzhniy, telah melaporkan kemajuan yang stabil, meskipun lambat. Presiden mengakui bahwa kemajuannya masih terbatas, namun mengatakan upaya ini "bukan film Hollywood" dengan kesuksesan yang instan.
Ukraina juga harus menanggung serangan udara Rusia yang terus menerus di kota-kota Ukraina, meskipun Kremlin menyangkal telah menyerang target-target sipil.