Mencari Gumpalan Janin Aborsi di Septic Tank yang Dijebol Petugas PPSU

JAKARTA - Petugas PPSU Kelurahan Sumur Batu terus melakukan pembongkaran lubang septic tank yang dijadikan tempat penampungan pembuangan janin bayi korban aborsi di teras depan rumah kontrakan yang disulap menjadi klinik aborsi pada Senin, 3 Juni, siang.

Namun dari pantauan VOI di lokasi kejadian perkara, hingga pukul 14.00 WIB, petugas belum berhasil menemukan tempat pembuangan janin. Petugas pun terus memeriksa aliran pembuangan janin yang dibuang pelaku melalui kloset kamar mandi.

"Menurut pengakuan pelaku, selama ini yang dibuang berbentuk gumpalan-gumpalan. (janin) Dibuang ke dalam selokan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin kepada wartawan di tempat kejadian perkara (TKP) klinik aborsi Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin, 3 Juni, siang.

Petugas PPSU bongkar septic tank di salah satu rumah di Kemayoran yang dijadikan tempat praktik aborsi/ Foto; Rizky Sulistio/ VOI

Sementara dari pengakuan tersangka SM (51) kepada penyidik, dalam praktik aborsi dilakukan sangat sederhana dan tidak steril.

"Penjelasan dari tim dokter (forensik), mereka menggunakan alat-alat yang sangat sederhana. Yakni dengan penjepit, vacum, kemudian terlebih dulu dirangsang dengan obat supaya mules dan dicolok dengan alat. Dari sana keluar, kemudian disedot dan dibuang ke selokan," ujarnya.

Hingga Senin siang menjelang sore, proses pencarian janin hasil aborsi terus dilakukan oleh tim kedokteran forensik RS Polri Kramat Jati.

"Nanti hasilnya akan dibawa tim dokter untuk dicek sampai dengan pengetesan DNA. Tadi permintaan forensik, kasur akan kita bawa, sprei kita bawa untuk pengecekan DNA," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Jakarta Pusat bersama Tim DVI, Inafis Polri hingga Tim Forensik RS Polri kembali melakukan olah TKP sambil membawa para tersangka ke tempat praktek aborsi yang terletak di Jalan Merah Delima, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin, 3 Juli, siang.

Kegiatan olah TKP tersebut dilakukan secara tertutup dari awak media dan warga sekitar. Bahkan, aparat kepolisian menutup akses jalan di kiri dan kanan depan rumah tempat aborsi dengan menggunakan spanduk dan terpal berwarna biru.

Dari pantauan VOI di lokasi, petugas PPSU juga diperbantukan untuk membongkar septic tank tempat pembuangan janin hasil praktik aborsi. Sebanyak 3 petugas PPSU menggunakan sejumlah alat untuk membongkar septic tank.