Banyak Fasilitas yang Dikeluhkan Jamaah Haji Indonesia, Tim Pengawas Akan Sampaikan di Raker DPR
JAKARTA - Tim Pengawas Haji Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengungkapkan sejumlah keluhan dari jamaah haji Indonesia setelah berdialog dengan mereka di Pemondokan Jamaah Haji, Hotel Misfalah, Kota Mekkah.
Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid mengatakan bahwa jamaah haji merasa ada kekurangan obat-obatan selama berada di Tanah Suci. Oleh karena itu, menurutnya, kondisi ini perlu menjadi perhatian Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan.
"Saya kira ini butuh perhatian dari Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan terkait dengan kebutuhan obat flu, obat batuk, dan antibiotik karena faktor cuaca yang panasnya ekstrem ini banyak mengakibatkan jamaah haji flu atau batuk," kata Abdul, Jakarta, Minggu, 25 Juni.
Selain itu, sambung Abdul, pihaknya juga menyoroti penginapan jamaah. Dia menyebut satu kamar hotel atau penginapan ada yang dihuni oleh enam orang.
Menurut Abdul, seharusnya maksimal untuk satu kamar dihuni oleh empat orang calon haji. Hal ini agar jamaah bisa beristirahat dengan nyaman selama menunaikan ibadah haji.
"Untuk itu, hal ini harus kami sampaikan nanti saat rapat kerja di DPR terkait hasil temuan ini," ucap Abdul.
Baca juga:
- KKP Sebut Penyediaan Benih Berkualitas Jadi Tantangan Mencapai Target Produksi Perikanan Budi Daya Nasional
- BI Sampaikan Tiga Area Fokus Infrastruktur Publik Digital
- Cerita Cowok Jaksel Diselingkuhi Kekasihnya: Kos-kosan Dibiayai, Kerja Selalu Diantar, Tapi Curhatnya di Kamar dengan Pria Lain
- Lurah, Mantan Lurah dan Pegawai Honorer Jelupang Tangsel Terlibat Kasus Dugaan Penipuan PTSL
Selain itu, Abdul juga mengatakan bahwa ada temuan yang perlu penanganan tim khusus, yakni terkait mengatur waktu keberangkatan untuk membawa jamaah haji yang sakit ke Arafah, Muzdalifah dan Mina.
"Ini harus dipandu lewat bus keberangkatan. Saya kira hasil peninjauannya kami di tiga titik begitu, nanti akan kami bawa ke dalam raker (rapat kerja) dengan Kemenag," terang Abdul.