Dukung Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia, Kemenkop UKM Gencarkan Digitalpreneur

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggencarkan program Digitalpreneur untuk menumbuhkan ekonomi digital di Indonesia.

"Pemerintah sangat serius dalam menciptakan ekosistem ekonomi digital yang inklusif, agile, dan berkelanjutan," ujar Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah lewat siaran persnya, Kamis, 22 Juni.

Selaras dengan itu, kata dia, upaya penumbuhan digital entrepreneur (digitalpreneur atau digipreneur) yang dilakukan ini adalah dalam rangka memastikan seluruh masyarakat dapat ikut memanfaatkan pertumbuhan ekonomi digital, termasuk UMKM yang belum melek digital sekalipun.

Azizah mengatakan, potensi ekonomi digital di Indonesia adalah yang terbesar di Asia. Pada 2022, tercatat nilai ekonomi digital telah mencapai 77 miliar dolar AS.

Namun demikian, jika dibandingkan dengan Malaysia yang hanya mencapai 21 miliar dolar AS di tahun yang sama, tetapi Malaysia memiliki ekosistem digital yang lebih baik. UMKM di Malaysia bahkan sudah familiar menggunakan third party untuk pemasaran digitalnya.

"Jadi, mereka tidak lagi disibukkan dengan kegiatan digital marketing yang sangat dinamis dan menyita waktu sehingga dapat fokus pada produksi, bahkan urusan logistik dapat ditangani oleh pihak ketiga," kata dia.

Oleh karena itu, melalui Program Entrepreneur Hub yang kali ini menyambangi Kota Batu, Jawa Timur, dengan mengusung semangat untuk mendukung percepatan tumbuhnya wirausaha baru yang masuk kategori opportunity based entrepreneur.

Dalam hal ini adalah wirausaha yang memilih untuk berwirausaha karena melihat peluang, lalu mengembangkan ide-ide kreatif, menciptakan nilai tambah dan inovasi menjadi bisnis yang berkelanjutan.

Menurut Azizah, ada hal yang menarik dalam entrepreneur hub kali ini, yaitu dari seluruh sasaran peserta program, ada beberapa yang akan diarahkan menjadi digitalpreneur, yakni mereka yang memiliki minat dan keterampilan dasar di bidang ekonomi digital.

Dia menegaskan, dukungan tidak boleh berhenti hanya pada mewisuda digipreneur baru ini, tetapi harus terus difasilitasi supaya UMKM dapat mengakses jasa dan tentunya eksistensi digipreneur pun dapat tumbuh dan berkembang seiring banyaknya minat pengguna jasa mereka.

Selain itu, Azizah berpesan agar program Entrepreneur Hub dapat pemacu terbangunnya kolaborasi multipihak dalam menciptakan ekosistem kewirausahaan melalui berbagai program inovatif lainnya di tahun-tahun mendatang.

"Program Entrepreneur Hub ini bukanlah kegiatan hit and run, yang sekali dilaksanakan kemudian ditinggalkan. Program ini terdiri dari rangkaian beberapa kegiatan, yang tentu saja keberhasilannya akan sangat tergantung pada komitmen para kolaborator," imbuhnya.