Material Proyek Infrastruktur IKN 100 Persen Ramah Lingkungan

JAKARTA - Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR menjamin Proyek infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) nantinya menggunakan material yang 100 persen ramah lingkungan.

"Kami upayakan full berkelanjutan. Semuanya berkelanjutan," ucap Direktur Jenderal Bina Konstruksi Rachman Arief Dienaputra dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, pada Selasa, 20 Juni.

Rachman mengatakan, sejumlah upaya tengah dicoba untuk memastikan menggunakan material yang ramah lingkungan. Salah satunya dengan pemakaian precast serta semen bebas emisi. "Pak Menteri juga mengatakan jangan asal motong pohon," ujarnya.

Dia menambahkan, pemotongan pohon di IKN juga tidak boleh dilaksanakan sembarangan atau hanya boleh dipotong jika dipakai untuk pembangunan jalan atau gedung.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR akan segera membangun hunian vertikal atau rumah susun (rusun) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan petugas pertahanan dan keamanan (Hankam) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menyebut, pembangunan rusun ASN dan Hankam tersebut akan menerapkan teknologi pracetak modular dan volumetrik. Dengan teknologi pracetak modular, waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian konstruksi bisa lebih cepat.

Adapun teknologi itu sebelumnya pernah digunakan untuk membangun hunian tetap (huntap) pascabencana gempa di Cianjur, Jawa Barat.

"Kami akan memanfaatkan sistem hybrid untuk pembangunan Rusun ASN dan Hankam di IKN. (Sekarang) masih tender dan diperkirakan akan terkontrak pada awal Juli 2023," ujar Iwan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 13 Juni.

Pembangunan 47 tower rusun ASN porsi pemerintah itu akan menelan pagu anggaran hingga Rp9,4 triliun secara Multi Years Contract (MYC) 2023-2024.