Kunjungi JIIPE Gresik, Jokowi Tinjau Smelter PT Freeport dan Pabrik Toil Tembaga Hailiang

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan meninjau pembangunan instalasi pemurnian dan pengolahan (smelter) PT Freeport Indonesia di kawasan industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur, Selasa 20 Juni.

Kegiatan itu termasuk mengunjungi pabrik foil tembaga PT Hailiang Nova Material Indonesia.

Sebagaimana keterangan resmi Biro Pers Sekretariat Presiden, Jokowi tiba di Bandara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa 20 Juni siang.

Kedatangan Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana disambut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan sejumlah petinggi aparat keamanan di Jatim.

Presiden beserta rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Gresik dengan menggunakan mobil.

Di Kabupaten Gresik, Presiden diagendakan untuk menghadiri peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek pembangunan pabrik foil tembaga PT Hailiang Nova Material Indonesia, yang ada di Kawasan Industri Terintegrasi atau JIIPE Gresik.

Selain itu, Presiden juga akan melakukan peninjauan proyek pembangunan pabrik smelter PT Freeport Indonesia yang juga berada di Kawasan Industri JIIPE.

Usai peninjauan, Presiden dan Ibu Iriana akan kembali ke Bandara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, untuk bertolak menuju Jakarta.

Berdasarkan data Kementerian ESDM per Maret 2023, pembangunan smelter milik Freeport di Gresik telah mencapai progres 61,5 persen.

Progres pembangunan smelter yang telah berjalan di antaranya pembangunan tiang pancang selesai 100 persen dengan total 18 ribu pile, konsentrat beton 60 persen, instalasi struktur baja 28 persen, instalasi baja di area tangki 15 persen, dan pembangunan pelabuhan sudah 98 persen.

Sejumlah menteri turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Jatim ini, diantaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.